Terlalu Sering Menguap dan Mengantuk Tanda Kesehatan Terganggu
- Sumber: baptisthealth.com
Kesehatan, VIVA Bali –Anda sering menguap atau mengantuk? Apakah Anda minum kopi hingga empat gelas di kantor untuk menghilangkan kantuk?
Awas jangan sepelekan hal ini. Bisa jadi, sering menguap dan mengantuk merupakan tanda dari kekurangan tidur yang serius.
Bila hal ini dibiarkan, maka akan dapat membahayakan fisik dan kesehatan jangka panjang Anda.
Hal ini terungkap dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh American Academy of Sleep Medicine (AASM).
"Dari kecelakaan saat mengemudi karena mengantuk hingga kesalahan di tempat kerja merupakan efek dari rasa kantuk yang berlebihan di siang hari," kata Presiden AASM Dr. Eric Olson, seorang dokter spesialis paru-paru dan pengobatan tidur di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Para ahli mengungkapkan, tidur malam yang tidak nyenyak berhubungan dengan penyakit diabetes, depresi, penyakit jantung dan ginjal, tekanan darah tinggi, obesitas, dan stroke.
Saat ini, orang menganggap rasa kantuk yang berlebihan tidak terlalu penting.
Bahaya Tersembunyi dari Kantuk Berlebihan
Tubuh melakukan hal-hal aneh saat mengantuk. Padahal hal-hal aneh tersebut sebagai sinyal dari tubuh anda yang kurang tidur.
“Dengan kurang tidur, kemampuan untuk memahami gangguan pada tubuh tidak lagi akurat. Kita pikir kita baik-baik saja padahal sebenarnya tidak,” kata Dr. Indira Guru Bhagavatula, seorang profesor kedokteran tidur di Veteran’s Administration Medical Center di Penn Medicine di Philadelphia.
Dengan rasa kantuk yang terus-menerus, otak mungkin akan mengalami tidur siang singkat atau tidur mikro.
“Tidur mikro sangat berbahaya jika Anda sedang mengemudi atau melakukan sesuatu yang melibatkan keselamatan,” tegasnya.
Salah satu gejala depresi adalah sering mengantuk. Ada yang mengalami kesulitan tidur (insomnia) dan ada pula yang justru terlalu banyak tidur (hipersomnia).
Keduanya sama-sama menyebabkan kelelahan fisik, tingkat energi yang rendah, dan kesulitan berkonsentrasi selama beraktivitas.
Depresi dapat mengganggu siklus tidur yang diatur oleh ritme sirkadian tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa menyebabkan Anda tidur berlebihan.
Penyebab Lain Rasa Kantuk
Gangguan tidur seperti sleep apnea (pernapasan seseorang berhenti sementara saat tidur), insomnia, restless leg syndrome (kaki gelisah), gangguan ritme sirkadian, dan obat-obatan juga dapat menyebabkan rasa kantuk.
Menurut para ahli, perilaku gaya hidup tertentu juga dapat menyebabkan rasa kantuk kronis.
Contohnya, minum minuman yang mengandung banyak kafein sebelum tidur, berolahraga sebelum tidur juga mempengaruhi kualitas tidur.
“Kebersihan dan suhu kamar juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang,” tegas Guru Bhagavatula.