Kedewasaan dalam Bingkai Budaya Nusantara

tato Mentawai
Sumber :
  • https://www.kemenparekraf.go.id/berita/tato-tradisional-mentawai-seni-rajah-tertua-di-dunia

Tradisi, VIVA Bali – Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki cara unik untuk memaknai kedewasaan. Proses menjadi dewasa tidak hanya diukur dari usia, melainkan juga dari kemampuan seseorang untuk memikul tanggung jawab, berinteraksi dengan masyarakat, dan menjaga nilai-nilai luhur. Tradisi-tradisi yang kaya di seluruh Nusantara menunjukkan bahwa kedewasaan adalah sebuah perjalanan spiritual dan sosial, bukan sekadar transisi biologis.

Ritual dan Simbolisme Kedewasaan

Ritme Kayu Gejog Lesung yang Menghidupkan Suasana Desa

Di beberapa daerah, kedewasaan ditandai dengan ritual adat yang sarat makna. Misalnya, bagi masyarakat Bali Aga, kedewasaan seorang perempuan ditandai dengan upacara Mesangih atau potong gigi, yang melambangkan penghilangan sifat buruk seperti keserakahan, iri hati, dan amarah. Melalui ritual ini, seseorang dianggap siap memasuki fase kehidupan baru dengan jiwa yang lebih bersih.

Sementara itu, di Suku Mentawai, Sumatera Barat, anak laki-laki dianggap dewasa setelah mereka menjalani ritual panjang gigi dan tato. Setiap tato yang diukir di tubuh mereka adalah simbol pencapaian, pengetahuan, dan kedewasaan. Proses ini tidak hanya menyakitkan secara fisik, tetapi juga menguji mental, mengajarkan ketabahan dan kekuatan, dua kualitas yang dianggap penting bagi seorang pria dewasa.

Mengulik Pertunjukan Tayub Jawa Timur, Antara Seni dan Kontroversi

Di Jawa, kedewasaan sering kali disimbolkan dengan upacara pernikahan. Sebelum menikah, seseorang diharapkan telah melalui berbagai fase kehidupan yang membentuk karakternya. Pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga menandai dimulainya tanggung jawab baru sebagai anggota masyarakat yang mandiri dan berbakti.

Tanggung Jawab Sosial dan Pengetahuan

Konsep kedewasaan dalam budaya Nusantara tidak hanya berhenti pada ritual. Masyarakat adat mengajarkan bahwa kedewasaan adalah tentang tanggung jawab sosial. Seorang yang dewasa harus mampu berkontribusi pada komunitasnya, menjaga keharmonisan, dan menjadi panutan bagi yang lebih muda.

Halaman Selanjutnya
img_title
Magis dan Megahnya Pertunjukan Singo Ulung Bondowoso