Kompres Hangat vs Dingin, Mana yang Cocok untuk Masalahmu?

Kesehatan Bali – Pernah bingung harus pakai kompres hangat atau dingin saat tubuh sakit atau cedera? Jangan anggap sepele, karena salah pilih bisa memperparah kondisi! Artikel ini akan bantu kamu paham perbedaan dan waktu terbaik menggunakan kedua jenis kompres tersebut.

Fungsi Kompres Hangat & Dingin

Kompres Hangat

1. Melancarkan Aliran Darah

- Membantu pembuluh darah melebar

- Meningkatkan suplai oksigen ke jaringan

- Dilansir dari Healthline, kompres hangat mempercepat pemulihan otot

2. Mengatasi Otot Kaku & Tegang

- Efektif untuk nyeri otot kronis, kaku leher, dan punggung

- Ideal digunakan sebelum olahraga ringan

- Dilansir dari Cleveland Clinic, panas bisa meningkatkan fleksibilitas otot

3. Meredakan Nyeri Haid

- Memberikan efek relaksasi pada otot perut

- Bisa menggunakan botol air hangat atau heating pad

- Menurut Houston Methodist, suhu hangat mengurangi kontraksi rahim penyebab nyeri

Kompres Dingin

1. Mengurangi Bengkak & Peradangan

- Digunakan segera setelah cedera (dalam 48 jam pertama)

- Mencegah pembengkakan dan pendarahan jaringan

- Dilansir dari University of Rochester Medical Center, kompres dingin memperlambat aliran darah

2. Menghilangkan Rasa Nyeri Akibat Benturan

- Cocok untuk memar, keseleo, atau jatuh

- Memberi efek mati rasa yang meredakan nyeri

- Menurut U.S. Pain Foundation, kompres dingin menekan respons inflamasi

3. Mencegah Luka Meluas Pasca Cedera

- Kompres es bantu menstabilkan kondisi jaringan otot

- Dilansir dari Mayo Clinic, penggunaannya maksimal 20 menit agar tidak merusak kulit

Tips Aman Pakai Kompres Dingin

1. Jangan langsung tempel es ke kulit

2. Gunakan kain atau handuk sebagai pembatas

3. Verywell Health menyarankan jeda minimal 1 jam sebelum aplikasi berikutnya

Sekarang kamu tahu bedanya, ‘kan? Kompres hangat cocok untuk nyeri otot lama, sedangkan kompres dingin efektif untuk cedera baru. Pilih dengan bijak agar proses penyembuhan makin optimal dan minim resiko!