Lagu Galau dan Paradoks Emosi Dikala Kita Patah Hati
- unsplash/Melanie Rosillo Galvan
Lifestyle, VIVA Bali – Pernah gaksih saat lagi patah hati, galau, atau sedih kamu malah mendengarkan lagu-lagu sedih dengan lirik yang menyayat?
Musik bisa menjadi sebuah hal yang membuat kita merasa senang, tapi manusia juga memiliki kecenderungan untuk mendengarkan lagu galau saat mereka sedang merasa sedih. Seperti obat, alunan musik sedih dapat membuat perasaan kita menjadi lega.
Musik Adalah Cermin Emosi
Terdapat sebuah konsep bernama emotional resonance, yakni saat lagu dapat merepresentasikan emosi kita saat mendengarkannya. Musik bisa menjadi sebuah cermin yang menampikan emosi dari balik hati kita tanpa kita harus menjelaskannya secara gamblang. Termasuk saat kita patah hati, dengan mendengarkan lagu sedih yang menyayat hati, emosi dan perasaan kita menjadi tervalidasi. Rasa sedih kita merasa dimengerti melalui lirik-lirik yang menggambarkan situasi kita. Musik sedih seolah menjadi cermin, memantulkan perasaan yang selama ini mungkin kita pendam.
Musik memiliki fungsi psikologis sebagai sarana untuk melepaskan emosi. Ada katarsis (proses untuk meluapkan perasaan hingga lega) yang diberikan saat kita mendengarkan lagu sedih dikala patah hati. Melalui lagu galau kita bisa menangis dan memproyeksikan perasaan tanpa harus bersusah payah menjelasakan ke orang lain. Musik sedih bisa menjadi teman yang mendengarkan tangisan kita.
Saat Tubuh Menghasilkan Hormon Bahagia Dari Lagu Sedih
Musik merupakan emosi. Saat perasaan kita tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, lagu sering jadi jalan keluar yang paling jujur. Ketika mendengar lirik dan melodi yang “senada” dengan suasana hati kita, otak kita merasa divalidasi.