Tidur Kurang dari 6 Jam, Tubuh Bisa Rusak Pelan-Pelan!

Wanita sedang tertidur
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/woman-sleeping_15181005.htm

Kesehatan, VIVA Bali – Banyak orang menganggap kurang tidur hanya membuat tubuh terasa lelah keesokan harinya. Padahal, dampaknya jauh lebih serius jika kebiasaan tidur kurang dari 6 jam berlangsung terus-menerus. Tidur adalah proses penting untuk memulihkan energi, menjaga fungsi otak, dan menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Saat kebutuhan tidur tidak terpenuhi, kesehatan fisik maupun mental perlahan bisa terganggu.

Gejala Anxiety Disorder Tersembunyi, Waspadai Tanda yang Sering Terabaikan

Tidur yang cukup berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Menurut riset dari National Institutes of Health (NIH), orang yang kurang tidur lebih rentan terkena infeksi karena produksi antibodi melemah. Sistem imun yang lemah juga membuat tubuh sulit melawan penyakit sederhana sekalipun, seperti flu.

Selain itu, kurang tidur mengacaukan metabolisme. Studi dari Harvard Medical School menjelaskan bahwa kekurangan tidur dapat memicu resistensi insulin, yang meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Proses metabolisme yang tidak seimbang membuat tubuh lebih cepat menumpuk lemak sekaligus sulit mengolah energi dengan baik.

Tapai Singkong Prebiotik, Superfood Lokal Lebih Unggul Dari Yogurt

Dampak serius juga terlihat pada kesehatan mental. Kurang tidur berulang kali terbukti meningkatkan risiko depresi, kecemasan, hingga gangguan suasana hati. Otak tidak punya cukup waktu untuk mengatur emosi, sehingga seseorang cenderung lebih mudah marah atau sulit fokus dalam aktivitas sehari-hari.

Kebiasaan tidur yang buruk juga mempercepat penuaan sel. Hormon kortisol yang naik karena kurang istirahat bisa merusak jaringan tubuh, membuat kulit kusam, dan menurunkan kemampuan tubuh untuk pulih dari stres.

Hindari Kesalahan Ini Saat Memulai Bisnis

Untuk menjaga tubuh tetap sehat, para ahli kesehatan merekomendasikan tidur ideal 7 hingga 9 jam per malam bagi orang dewasa. Tidur yang cukup bukan hanya tentang istirahat, tetapi juga tentang memberi tubuh kesempatan untuk memperbaiki diri agar tetap kuat menghadapi aktivitas harian.