5 Jenis Mainan Tradisional Indonesia yang Tumbuh dari Tradisi

Mainan Tradisional Asli Indonesia
Sumber :
  • https://pixabay.com/photos/gasing-game-of-natuna-area-2431138/

Tradisional, VIVA BaliDi era digital yang serba cepat, suara tawa anak-anak yang berlarian sambil memainkan mainan tradisional mulai jarang terdengar. Padahal, di balik kesederhanaannya, mainan tradisional Indonesia menyimpan kekayaan nilai: kreativitas, kebersamaan, dan filosofi hidup yang diwariskan lintas generasi.

1.     Gasing

Sasando dari Timur yang Mengalun Hingga Seluruh Dunia

Gasing adalah mainan berbentuk cakram yang diputar dengan tali atau jari, terbuat dari kayu atau bambu. Di berbagai daerah seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, gasing bukan hanya permainan, tetapi juga simbol keseimbangan hidup. Anak-anak berlomba memutar gasing paling lama, mengasah koordinasi dan ketekunan. Di beberapa komunitas, gasing bahkan dimainkan dalam festival adat sebagai bentuk penghormatan kepada alam.

2.     Egrang

Egrang adalah tongkat panjang yang digunakan untuk berjalan di atas tanah, biasanya terbuat dari bambu. Permainan ini mengajarkan keseimbangan, keberanian, dan ketekunan. Di masa lalu, egrang digunakan untuk melintasi genangan air atau sawah, kini menjadi permainan khas saat perayaan kemerdekaan. Di balik keseruannya, egrang menyimpan pesan: bahwa untuk melangkah lebih tinggi, kita harus belajar menjaga pijakan.

3.     Congklak

Tarian Dadas, Media Spiritual Pengomatan dalam Tradisi Suku Dayak

Congklak dimainkan dengan papan berlubang dan biji-bijian seperti kerang atau batu kecil. Permainan ini mengasah strategi, perhitungan, dan kesabaran. Di banyak daerah, congklak dikenal dengan nama berbeda: dakon di Jawa, mancala di komunitas Melayu. Permainan ini sering dimainkan oleh anak perempuan, namun nilai taktisnya melampaui gender. Ia mengajarkan bahwa setiap langkah harus diperhitungkan, dan kemenangan bukan soal kecepatan, tapi kecermatan.

Halaman Selanjutnya
img_title