Eksfoliasi Wajah Setiap Hari? Hati-Hati, Ini Dampak Buruknya
- https://www.pexels.com/photo/a-woman-washing-her-face-8990462/
Kesehatan, VIVA Bali – Banyak orang ingin memiliki kulit wajah yang halus, bersih, dan bercahaya. Salah satu cara yang sering dipilih adalah eksfoliasi, yaitu proses mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Namun, dermatolog dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, FINSDV, PGC, mengingatkan bahwa eksfoliasi yang dilakukan terlalu sering justru bisa merusak kesehatan kulit.
“Eksfoliasi yang terlalu sering bisa membuat kulit mudah kering, kemerahan, dan terasa seperti ditarik setelah mencuci muka. Itu bukan tanda kulit sehat,” tegas dr. Fiza dalam acara diskusi Wardah yang digelar di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025, dikutip dari Antara.
Fiza, yang merupakan lulusan Pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa kulit sebenarnya memiliki mekanisme alami untuk mengganti sel-selnya. Proses pergantian sel pada lapisan terluar kulit (epidermal) ini berlangsung sekitar 28-40 hari sekali.
“Ibaratnya kulit yang lama akan digantikan dengan kulit baru. Jadi kita tidak perlu memaksa dengan eksfoliasi berlebihan,” jelasnya.
Jika dilakukan terlalu sering, eksfoliasi dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier). Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kehilangan kelembapan, bahkan bisa memicu masalah kulit baru.
Salah satu tanda kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti ditarik setelah mencuci muka, bukan terasa lembut atau segar.
Menurut dr. Fiza, eksfoliasi tetap boleh dilakukan untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit terlihat lebih cerah, tetapi harus dilakukan dengan bijak. Berikut beberapa tips aman dari ahli: