Pemdes Sidowangi dan Pemdes Alasbuluh Lakukan Naturalisasi Pemain Perkuat Tim Sepak Bola, Melanggar Aturan?
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Pertandingan sepak bola dalam rangka perayaan Hari Jadi Desa Bajulmati (Hajati) diduga tidak memiliki aturan baku dalam penetapan pemain sepakbola. Celah ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sidowangi dan Alasbuluh untuk melakukann naturalisasi pemain dengan mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru dalam merekrut pemain terbaik dari luar desa.
“Kami menolak dianggar curang atau melanggar. Karena memang aturan dari panitia mengizinkan kami untuk melakukan itu,” ujar Kepala Desa Sidowangi, Muansin.
Bantahan tersebut disampaikan Kades Sidowangi, Muansin dalam rapat koordinasi yang digelar di pendopo Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rabu, 2 Juli 2025.
Kades Sidowangi, Muansin
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Dalam rapat yang dihadiri seluruh kepala desa, Camat Wongsorejo, Ahmad Nuril Falah, Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan dan Danramil Wongsorejo Lettu Sumantri, Muansin menjelaskan dasar hukum yang dilakukannnya.
“Dalam aturan yang disampaikan panitia, pemain harus ber-KTP baru dalam artian E-KTP. Dan seluruh pemain kami ber-KTP Sidowangi,” tutur Muansin secara eksklusif pada Banyuwangi.viva.co.id.
Namun panitia kemudian melakukan anulir dan merevisi aturan dengan memberikan syarat, batas tanggal keluarnya KTP tersebut.