Bagaimana Monosodium Glutamat (MSG) dapat Mempengaruhi Kesehatan?
- https://images.app.goo.gl/FKt7z6PpnzVjp7Wi9
Kesehatan, VIVA Bali –Monosodium Glutamat atau micin adalah bumbu tambahan yang digunakan untuk menambah cita rasa gurih pada masakan. Namun, berjalannya waktu MSG menjadi perdebatan akan dampak baik dan buruknya. Dasarnya, MSG ialah garam natrium dari asam glutamat yang didapat dari asam amino alami pada makanan seperti ikan, daging atau sayuran.
Lantas bagaimana MSG dapat berpengaruh pada kesehatan?
MSG memicu responsif pada otak tepatnya pada hipotalamus. Hipotalamus adalah bagian otak yang di dalamnya terdapat reseptor yang khusus responsif terhadap glutamat. Ketika seseorang mengonsumsi MSG dalam jumlah yang banyak, reseptor reseptor ini akan jauh lebih aktif. Namun, jika hal ini terus terjadi maka akan mematikan neuron. Neuran adalah sel-sel saraf penting pada otak yang memegang fungsi kognitif otak.
Kematian neuron dapat menurunkan fungsi kognitif otak yang menyebabkan keterlambatan pikiran atau penurunan kinerja konsentrasi. Selain itu, individu yang melakukan aktivitas berlebih di otak akan merasakan gejala seperti pusing atau sakit kepala.
Hal ini dapat menyulitkan kemampuan individu untuk berpikir dan mengontrol pikiran. Oleh karena itu, konsumsi MSG dalam jumlah berlebih akan menurunkan performa otak dan berdampak negatif pada kesehatan.
Perlu diingat bahwa ketergangguan otak tidak hanya disebabkan oleh MSG, tetapi bisa disebabkan oleh faktor faktor lainnya seperti pola hidup yang kurang sehat.
Sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk membuktikan bahwa MSG berbahaya. Namun, untuk mengantisipasi hal buruk sebaiknya membatasi konsumsi MSG sehari hari.