Mengapa di Indonesia Banyak yang Merendahkan Pekerjaan Orang Lain?

Seorang Pembersih jalan
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/pria-berjaket-oranye-dan-celana-hitam-berdiri-di-samping-tempat-sampah-plastik-putih-2U16k1nDChw?utm_content=

Pekerjaan Tertentu Tidak Sesederhana yang Dibayangkan

5 Skincare dengan Kandungan Aloe Vera untuk Atasi Sunburn, Bikin Kulit Lebih Tenang dan Segar

Penilaian dangkal—karena hanya melihat dari luar—banyak yang meremehkan pekerjaan tanpa menyadari kompleksitas tugas, keahlian, dan beban yang terkandung di dalamnya. Padahal rutinitas kerja sering kali melelahkan dan penuh tekanan.

Stigma Terhadap Pekerjaan Non-Konvensional (Misal: Freelancer)

Profesi seperti freelancer atau pekerjaan non-formal sering kali dianggap tidak serius atau sepele. Padahal, banyak dari mereka meraih kebebasan finansial dan punya manajemen waktu yang baik. Stigma ini adalah akibat dari penilaian berbasis status sosial semata.

Pendidikan Menyembuhkan Stigma

Glukomanan, Serat Ajaib Penurun Berat Badan hingga Solusi Penderita Diabetes

Kunci untuk menghapus stigma merendahkan pekerjaan adalah melalui edukasi dan pemahaman. Stigma muncul karena kurangnya pengetahuan—dengan memahami tantangan dan kontribusi pekerjaan tertentu, masyarakat bisa lebih mengapresiasi beragam profesi.

Meremehkan pekerjaan orang lain mencerminkan ketidaktahuan dan kadang iri yang terselubung. Setiap pekerjaan punya nilai dan kontribusi dalam menata kehidupan. Semakin kita memahami betapa sulitnya suatu pekerjaan, semakin kita bisa menghargainya.

Telur Jangan Dicuci Dulu! Begini Penjelasannya