Audio Journaling, Tren Self-Healing dengan Rekaman Suara

Self-Healing dengan Audio Journaling
Sumber :

Lifestyle, VIVA Bali – Belakangan ini, journaling menjadi tren self-healing populer yang digunakan untuk meluapkan pikiran dan emosi melalui tulisan. Kini, hadir tren baru bernama audio journaling yang memanfaatkan rekaman suara sebagai media ekspresi diri. Praktik ini menawarkan cara lebih spontan dan praktis untuk menyalurkan perasaan sekaligus menjaga kesehatan mental.

Apa Itu Audio Journaling?

Mengapa di Indonesia Banyak yang Merendahkan Pekerjaan Orang Lain?

Audio journaling adalah metode mencatat pengalaman diri melalui rekaman suara yang dinilai lebih spontan, personal, dan emosional dibanding menulis (Sawhney, dkk., 2018).

Manfaat Audio Journaling

Audio Journaling memiliki manfaat yang tidak didapatkan jika melakukan journaling biasa. Berikut manfaat audio journaling menurut artikel jurnal “Audio Journaling for Self-Reflection and Assessment among Teens in Participatory Media Programs” oleh Sawhney, dkk. (2018) dari University of the Arts Helsinki.

1.    Lebih Bebas dalam Berekspresi

Kenapa Banyak Pasangan Jatuh Miskin Setelah Menikah?

Audio journaling memberikan ruang ekspresi yang lebih bebas dibanding journaling tulisan. Praktik ini tidak menuntut aturan tata bahasa, struktur kalimat, ataupun kerapian dalam menyusun kata. Setiap orang cukup berbicara apa adanya sesuai alur pikirannya tanpa khawatir salah menulis atau kehilangan ide. Penelitian menunjukkan bahwa bentuk ekspresi spontan seperti ini membuat emosi lebih mudah tersalurkan dan pikiran terasa lebih lega. Hal ini menjadikan audio journaling sebagai media yang inklusif karena siapa pun dapat melakukannya tanpa keterampilan menulis yang baik.

Halaman Selanjutnya
img_title