Nasi Di Magic Com Lebih Dari 6 Jam, Ancaman Serius Bagi Jantung Dan Tubuh!
- https://youtu.be/K21Pu37OHRY?si=V5TdrCfDTUmFLztn
Lifestyle, VIVA Bali – Magic com telah menjadi perangkat dapur andalan yang memudahkan kita menyimpan nasi agar tetap hangat. Namun, menyimpan nasi di magic com terlalu lama, terutama lebih dari 6 jam, dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius yang jarang disadari. Paparan suhu hangat yang berkepanjangan dapat mengubah komposisi nasi, meningkatkan risiko diabetes, obesitas, bahkan kanker.
Perubahan Nasi Akibat Penyimpanan Lama di Magic Com
Nasi yang dimasak mengandung karbohidrat kompleks. Ketika disimpan dalam kondisi hangat di magic com untuk waktu yang lama, struktur karbohidrat ini dapat berubah. Laman kesehatan asing seperti Healthline, dikutip dari artikel tentang dampak memasak dan menyimpan makanan, menjelaskan bahwa pemanasan berulang atau penyimpanan pada suhu hangat dapat memecah pati menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Proses ini dapat meningkatkan indeks glikemik nasi. Nasi yang indeks glikemiknya tinggi berarti dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang lebih cepat dan signifikan setelah dikonsumsi.
Risiko Diabetes dan Obesitas
Lonjakan kadar gula darah yang sering terjadi akibat konsumsi nasi yang telah disimpan lama di magic com dapat membebani kerja pankreas dan meningkatkan risiko resistensi insulin. Laman kesehatan seperti Medical News Today, dikutip dari penelitian tentang indeks glikemik dan diabetes, menyatakan bahwa pola makan dengan indeks glikemik tinggi secara kronis merupakan faktor risiko utama untuk pengembangan diabetes tipe 2. Selain itu, nasi yang menjadi lebih mudah dicerna dan diserap dapat berkontribusi pada penambahan berat badan yang cepat jika dikonsumsi secara rutin, yang pada gilirannya meningkatkan risiko obesitas. Obesitas sendiri adalah faktor risiko bagi banyak penyakit kronis lainnya.
Potensi Risiko Kanker
Meskipun hubungan langsung antara nasi yang disimpan lama di magic com dengan kanker masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa studi awal menunjukkan adanya potensi risiko. Laman kesehatan yang membahas akrilamida, senyawa yang terbentuk saat makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi (termasuk proses penghangatan berulang), mengindikasikan bahwa akrilamida bersifat karsinogenik pada hewan percobaan. Laman keamanan pangan seperti Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, dikutip dari informasi tentang akrilamida, memang menyatakan bahwa hubungan antara paparan akrilamida pada manusia dan risiko kanker masih perlu dikaji lebih lanjut, namun praktik memasak yang meminimalkan pembentukan senyawa ini tetap disarankan.
