Dampak Kesehatan Tidur dengan Lampu Menyala
- https://www.freepik.com/free-photo/sleeping
Lifestyle, VIVA Bali – Tidur yang cukup dan berkualitas sangat memengaruhi kesehatan tubuh dan psikologis dalam jangka panjang. Karena itu, penting untuk memastikan siklus tidur berjalan dengan teratur, salah satunya dengan mematikan lampu saat tidur.
Sebab, tidur dengan lampu menyala ternyata dapat mengganggu kualitas tidur. Dilansir dari Healthline, paparan cahaya pada malam hari bisa mengacaukan ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh. Ini membuat otak memproduksi lebih sedikit hormon melatonin, yang seharusnya membantu Anda merasa mengantuk. Akibatnya, Anda menjadi sulit tidur dan sulit tidur nyenyak.
Efek Samping Tidur dengan Lampu Menyala
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan tidur dengan lampu menyala.
1. Mengganggu Tidur Dalam
Cahaya saat tidur membuat otak sulit mencapai tahap tidur dalam. Akibatnya, aktivitas otak yang diperlukan untuk tidur nyenyak jadi terganggu.
2. Depresi
Tidur dengan cahaya, terutama cahaya biru dari gadget, dikaitkan dengan meningkatnya risiko depresi. Kurang tidur juga bisa menyebabkan emosi tidak stabil dan iritabilitas. Anak-anak yang kurang tidur bisa menjadi lebih hiperaktif.
3. Obesitas
Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang tidur dengan lampu atau TV menyala 17 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan sekitar 5 kg dalam satu tahun. Ini mungkin karena kurang tidur membuat nafsu makan meningkat, terutama di malam hari.
4. Potensi Kecelakaan
Tidur yang tidak berkualitas menyebabkan penurunan konsentrasi sehingga menjadi kurang waspada keesokan harinya. Hal ini berbahaya, apalagi jika Anda harus mengemudi atau mengoperasikan mesin. Lansia juga lebih rentan mengalami jatuh.
5. Peningkatan Risiko Penyakit Kronis
Paparan cahaya saat tidur dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2, bahkan jika Anda tidak mengalami obesitas.
Apabila Anda terbiasa tidur dengan lampu atau TV menyala, cobalah langkah-langkah berikut untuk beradaptasi.
1. Gunakan lampu tidur merah karena lampu ini tidak terlalu menghambat produksi melatonin.
2. Matikan lampu perlahan menjelang tidur.
3. Gunakan tirai gelap.
4. Jauhkan elektronik dari kamar tidur.
5. Gunakan kacamata penyaring cahaya biru jika harus melihat layar.
6. Hindari tidur siang terlalu lama.
7. Olahraga pagi atau siang hari.
8. Hindari kafein, alkohol, dan makan besar sebelum tidur.
9. Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan seperti membaca, mandi hangat, hingga meditasi.
10. Jaga suhu kamar tetap sejuk.
11. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman.
Di pagi hari, segera paparkan diri dengan cahaya alami atau buatan. Ini membantu tubuh memahami bahwa cahaya berarti bangun, dan gelap berarti tidur.