Kenikmatan Menghisap Vape, Lebih Aman dari Rokok? Berikut Penjelasan Ilmiahnya!
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/bahaya-vape/
Kesehatan, VIVA Bali – Merujuk pada situs resmi Hello Sehat, vape merupakan sejenis rokok elektrik dengan isian liquid vape atau cairan yang punya beragam rasa namun tidak mengandung tembakau.
Meski rokok elektrik ini tak mengandung tembakau, kandungan liquid vape ternyata mengandung nikotin yang masih diekstrak dari tembakau tapi telah bercampur perasa yang berbeda-beda.
Itu artinya, merokok versi vape dengan konvensional punya bahaya yang kemungkinan mirip. Menurut laman artikel Hello Sehat tersebut, adapun bahaya yang didapat seperti:
1. Menyebabkan Ketagihan
Pasalnya dalam perangkat rokok elektrik, tepat pada tabungannya memiliki tegangan lebih tinggi yang mampu mengalirkan nikotin ke dalam tubuh dengan jumlah yang besar.
Kecanduan seperti ini sulit untuk dilepaskan. Kemungkinan dapat terjadi gejala seperti menyebabkan pusing dan mual saat mencoba melepaskannya.
2. Terganggunya Otak Remaja
Kandungan nikotin tentu dapat menimbulkan bahaya pada otak remaja yang sedang berkembang. Kondisi bahaya ini dapat berlanjut sampai usia sekitar 25 tahun.
Bahaya tersebut seperti terganggunya proses pembuatan ingatan sampai dengan keterampilan baru di dalam sel-sel otak.
3. Timbulnya Risiko Penyakit Paru-Paru
Menurut sumber Hello Sehat tersebut, rokok elektrik bisa mengakibatkan timbulnya penyakit ini sama seperti rokok konvensional.
Didukung oleh American Lung Association, senyawa seperti akrolein dalam rokok elektrik, kerap dipakai untuk membunuh gulma.
Alhasil, akrolein dapat membuat paru-paru cedera, hingga menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.
Vape yang umumnya memiliki perasa di dalamnya, jika dikonsumsi dengan jumlah banyak, perasa tadi akan membunuh sel normal yang ada di paru-paru.
4. Berpotensi terjadinya Serangan Jantung
Dampak lain yang juga bahayanya tinggi adalah kematian mendadak yang diakibatkan serangan jantung. Timbulnya penyakit kardiovaskular ini dapat dipengaruhi oleh uap nikotin di dalam vape.
Uap tersebut mampu membuat produk dan kadar hormon adrenalin menjadi meningkat. Inilah yang dapat menyebabkan timbulnya serangan jantung dan kematian mendadak tersebut.
Selain penyakit jantung, peningkatan tingkat stres juga dapat terjadi.