Katumbak, Kesenian Tradisional Pariaman yang Memadukan Musik dan Tari dengan Makna Mendalam
- https://www.instagram.com/p/CutrqQ1pooj/?igsh=cTZ5MnQwMDN3dWg1
Budaya, VIVA Bali –Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman di Sumatra Barat kini semakin dikenal melalui Katumbak, sebuah kesenian tradisional yang memadukan seni musik dan tari dengan lagu serta lirik khas daerah yang sarat makna. Katumbak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat (pariamankota.go.id).
Katumbak mendapatkan pengakuan resmi sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) pada tahun 2024 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pengakuan ini menegaskan pentingnya pelestarian Katumbak sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dikembangkan agar tetap hidup di tengah modernisasi.
Nama Katumbak sendiri berasal dari bunyi khas gendang yang berbunyi “tum bak, tum bak”, yang kemudian menjadi ciri khas dan identitas kesenian ini. Musik Katumbak biasanya mengiringi berbagai acara adat, terutama upacara pernikahan, di mana iring-iringan musik mengantar rombongan pengantin pria menuju rumah pengantin wanita, melambangkan kebahagiaan dan harapan dalam memulai kehidupan baru.
Dalam pertunjukan Katumbak, sejumlah instrumen tradisional digunakan secara harmonis, antara lain:
1. Rabunian (harmonium): alat musik tiup yang menghasilkan melodi pengiring vokal.
2. Gandang Katumbak: gendang utama yang memberikan ritme khas “tum bak, tum bak”.
3. Mambo: gendang berbentuk tabung kerucut yang menambah variasi suara.