Bisnis Seaweed Farming Bali, Peluang Ekspor dan Tantangan Perubahan Iklim bagi Petani Nusapenida

memanen rumput laut dalam keseimbangan antara tradisi dan inovasi
Sumber :
  • https://mongabay.co.id/wp-content/uploads/2017/05/Petani-rumput-laut-di-Nusa-Penida-menghadapi-tantangan-rebutan-ruang-di-tengah-ancaman-pariwisata-1.jpg

4. Panen, 30–45 hari setelah tanam, tanaman dipotong dan dijemur di rak bambu selama 3–4 hari hingga kadar air < 15%.

Infrastruktur & Modal

AI Tools yang Bantu Kreator Konten Biar Cepat Kelar

1. Rakit Sederhana, Modal awal per petak (20 m²) ≈ Rp 2–3 juta untuk tiang dan tali.

2. Kerjasama Kelompok, Di Nusa Penida, beberapa kelompok tani berbagi rak dan kapal kecil untuk mengefisienkan biaya.

Nintendo Switch 2 Resmi Rilis! Ini Keunggulannya dan Fitur Terbarunya

3. Pengolahan Awal, Banyak petani menjual rumput laut kering, namun adopsi mesin pengering murah sedang diuji coba untuk meningkatkan mutu higienis.

3. Dampak Perubahan Iklim pada Petani

Memilah rumput laut sebelum dijemur dan dikemas

Photo :
  • https://mongabay.co.id/wp-content/uploads/2014/09/laut1-Petani-Rumput-Laut-Memilih.jpg
Eksportir Kerajinan Bali Bertransformasi dari Dekoratif Menjadi Fungsional

Perubahan iklim membawa fluktuasi suhu dan curah hujan ekstrem dua faktor yang sensitif bagi rumput laut. Sebagaimana diungkapkan oleh Mongabay, curah hujan tinggi merusak rakitan tanam dan menyebabkan peningkatan gulma laut, sedangkan kenaikan suhu air dapat memicu infeksi bakteri atau perubahan salinitas yang mematikan rataan panen.

Kendala Iklim

Dampak Utama

Hujan Lebat & Gelombang Tinggi

Rusaknya rakit, kehilangan stok benih

Suhu Air > 30 °C

Kerusakan jaringan tumbuhan, infeksi bakteri

Perubahan Salinitas

Pertumbuhan epifit, penurunan kualitas serat

Halaman Selanjutnya
img_title