Siklus Menstruasi dari Awal hingga Ovulasi
- pexels/Nataliya Vaitkevich
Kesehatan, VIVA Bali – Menstruasi terjadi karena adanya pelepasan dinding Rahim yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang-ulang yang umunya terjadi setiap bulan kecuali pada saat terjadi kehamilan. Menstruasi ini akan terjadi setiap bulan yang berlangsung selama kurang lebih 3- 7 hari, jarak satu haid ke haid berikutnya berlangsung kurang lebih 28 hari (antara 21-35) tetapi pada saat masa remaja, biasanya siklus ini belum teratur.
Berikut siklus-siklus pada saat menstruasi, yang wajib diketahui oleh perempuan, agar dapat mengetahui apakah siklus mentruasinya normal atau tidak.
1. Siklus Endromentrium
Umumnya terjadi setiap bulan dan menjadi pertanda bahwa seorang perempuan berada dalam masa subur. Meskipun mendatangkan rasa tidak nyaman, nyatanya fase ini sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Biasanya, rasa tidak nyaman ini hanya akan mucul selama satu sampai dua hari pertama saja, ketika darah menstruasi keluar lebih banyak dan seringnya disertai gumpalan.
Pada fase ini, lapisan endometrium atau dinding Rahim akan luruh dan keluar bersamaan dengan darah menstruasi. Fase ini berlangsung rata-rata lima hari. Pada awal menstruasi, kadar hormone estrogen, progesterone, dan LH (Luteinizing Hormone) berada pada tingkat rendah, sedangkan kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) mulai naik untuk memulai siklus menstruasi yang baru.
b. Fase Proliferasi