Membedah Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi! Dari Aplikasi hingga Invensi
- https://www.freepik.com/free-photo/close-up-still-life-hard-exams_23668683.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Skripsi, tesis, dan disertasi bukan sekadar tugas akhir, tetapi representasi dari tingkat kedalaman berpikir dalam dunia akademik. Banyak mahasiswa masih bingung soal perbedaan skripsi tesis, padahal ketiganya punya peran yang sangat berbeda tergantung jenjang pendidikannya. Artikel ini akan mengulas secara jelas perbedaan tersebut berdasarkan pendekatan: aplikasi (S1), inovasi (S2), dan invensi (S3).
S1 – Skripsi: Aplikasi dari Teori
Skripsi adalah tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) yang menekankan pada kemampuan menerapkan teori ke dalam praktik. Di sinilah mahasiswa membuktikan apakah teori-teori yang telah dipelajari selama kuliah dapat diaplikasikan ke dalam konteks nyata. Tak heran jika banyak orang bertanya, apa itu skripsi dan bagaimana bentuk idealnya?
Dalam konteks perbedaan tugas akhir, skripsi cenderung bersifat lebih sederhana dan aplikatif dibanding jenjang selanjutnya. Karena itu, saat membahas skripsi, tesis, disertasi, mahasiswa S1 harus memahami bahwa skripsi adalah tahap awal dalam membangun pondasi riset ilmiah. Jadi jika masih bingung perbedaan skripsi tesis, mulailah dari memahami bahwa skripsi = aplikasi.
S2 – Tesis: Mendorong Inovasi
Tesis adalah karya ilmiah pada jenjang magister (S2) yang berfokus pada penciptaan inovasi dari teori yang ada. Mahasiswa S2 dituntut tidak hanya menerapkan, tetapi juga mengevaluasi dan mengembangkan teori menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Inilah mengapa tesis S2 adalah karya yang jauh lebih mendalam dan kompleks dibanding skripsi.
Banyak mahasiswa masih belum paham perbedaan tugas akhir dan fungsinya di masing-masing jenjang. Padahal, dalam struktur akademik, perbedaan skripsi tesis sangat krusial untuk memahami arah dan target penelitian. Ingat, ketika berbicara soal skripsi, tesis, disertasi, tesis adalah tahap pengembangan inovatif dari dasar teori.