Jadi Alternatif Rokok, Vape Tidak Sepenuhnya Bebas Risiko

Pengguna vape tidak bebas risiko Kesehatan
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/modern-girl-smoking-vape_2455311.htm

Kesehatan, VIVA Bali – Rokok elektronik atau vape kini banyak dipilih generasi muda sebagai alternatif untuk berhenti merokok, karena dianggap lebih bersih daripada rokok konvensional. Namun, menggangti rokok dengan vape ternyata tidak sepenuhnya bebas risiko bagi kesehatan.

Sarapan Asal-Asalan Bisa Bikin Otak Lemot!

Vape bekerja dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, pelarut, dan perasa, menghasilkan uap yang kemudian dihirup penggunanya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, umumnya, vaping dipandang sebagai pilihan yang lebih sehat daripada merokok tradisional. Ini disebabkan oleh pengurangan jumlah zat berbahaya yang biasa ditemukan dalam asap rokok konvensional. Namun, persepsi ini seringkali menyesatkan, sebab vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan.

Bahaya Kimiawi dalam Vape

Tips Mengendalikan Konsumsi Gula Berlebih

Vape mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti diacetyl, yang biasanya digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap. Diacetyl dikaitkan dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai popcorn lung.

Selain itu, proses pemanasan cairan vape dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker. Walaupun tingkat karsinogen ini lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama dengan penggunaan jangka panjang.

Potensi Masalah Kardiovaskular dan Respirasi

Halaman Selanjutnya
img_title
Bukan Sekadar Buah, Ini 7 Manfaat Bengkoang Bagi Tubuh