4 Cara Menghentikan Episode AFib, Detak Jantung yang Tidak Teratur

Jantung berdetak tidak beratur, hati-hati Episode AFid
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/young-man-feeling-sick-holding-his-chest-pain-while-drinking-tea-living-room_26343755.htm

Kesehatan, VIVA Bali – Fibrilasi atrium (AFib) merupakan kondisi dimana detak jantung bekerja secara tidak teratur, sensasi berdebar atau bergetar. Pada sebagian kasus, episode AFib dapat berhenti dengan sendirinya, namun ada kalanya diperlukan tindakan medis tertentu. Menurut American Heart Association (AHA), cara efektif untuk menurunkan risiko AFib adalah dengan mengendalikan faktor-faktor pemicunya, seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, sleep apnea, diabetes, tekanan darah tinggi, serta pola hidup yang tidak sehat. Berikut 4 cara yang dapat digunakan sebagai langkah alternatif mengatasi AFib:

1. Bernafas Secara Perlahan

Sarapan Asal-Asalan Bisa Bikin Otak Lemot!

Pernapasan lambat dan terfokus dapat membantu menenangkan tubuh serta menstabilkan detak jantung dengan cara menarik napas panjang, menahannya sejenak, lalu menghembuskannya perlahan sambil menekan lembut area diafragma. Teknik ini bisa dipelajari melalui terapi biofeedback yang melatih pengendalian fungsi tubuh seperti detak jantung.

2. Manuver Vagal

Manuver vagal dapat membantu sebagian penderita fibrilasi atrium paroksismal dengan memperlambat detak jantung atau meredakan gejalanya, misalnya melalui batuk atau mengejan seperti saat buang air besar. Teknik ini bekerja dengan merangsang saraf vagus yang berperan mengatur fungsi jantung. Manuver vagal tidak selalu aman bagi semua penderita AFib, sehingga sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

3. Yoga Ringan

Jadi Alternatif Rokok, Vape Tidak Sepenuhnya Bebas Risiko

Yoga ringan dapat membantu menenangkan detak jantung saat AFib terjadi dan menurunkan frekuensi kekambuhan. Studi tahun 2015 menunjukkan bahwa penderita AFib yang menjalani latihan yoga bersamaan dengan terapi obat antiaritmia mengalami penurunan tekanan darah, detak jantung, serta gejala AFib, sekaligus memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
img_title