Ini Alasan Kenapa Terlalu Lama Berjemur di Bawah Sinar Matahari Malah Berbahaya
- Sumber: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/sun-damaged-skin-a-to-z
Lifestyle, VIVA Bali –Paparan sinar matahari dikenal sebagai sumber alami vitamin D yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun, masih banyak orang percaya bahwa semakin lama berjemur di bawah sinar matahari, maka semakin besar pula manfaatnya.
Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan justru bisa berbahaya jika dilakukan tanpa kontrol. Sebab, durasi berjemur yang dianjurkan tidak perlu lama-lama, hanya sekitar 10 hingga 30 menit paparan sinar matahari per hari.
Durasi pun tergantung pada warna kulit, lokasi geografis, dan waktu berjemur. Karena, memang benar sinar matahari, khususnya sinar UVB, berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi vitamin D.
Tapi, Terlalu lama berada di bawah sinar matahari justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan kulit. Sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan DNA, mempercepat penuaan kulit (photoaging), bahkan meningkatkan risiko kanker kulit seperti melanoma.
Menurut Harvard Health Publishing, meskipun vitamin D penting, paparan sinar UV yang berlebihan tidak sebanding dengan risikonya.
Mereka menyarankan kombinasi antara paparan matahari secukupnya, konsumsi makanan tinggi vitamin D (seperti ikan berlemak dan telur), serta suplemen bila diperlukan.
Selain durasi berjemur harus diperhatikan, seseorang juga harus menggunakan tabir surya. Sebab, ini bisa mencegah kerusakan kulit jangka panjang.