Ini Alasan Kenapa Terlalu Lama Berjemur di Bawah Sinar Matahari Malah Berbahaya

Kerusakan kulit akibat terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari
Sumber :
  • Sumber: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/sun-damaged-skin-a-to-z

Lifestyle, VIVA BaliPaparan sinar matahari dikenal sebagai sumber alami vitamin D yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun, masih banyak orang percaya bahwa semakin lama berjemur di bawah sinar matahari, maka semakin besar pula manfaatnya.

Jangan Asal Ngopi! Ini Waktu Terbaik Minum Kopi Biar Nggak Bikin Jantung Deg-degan

Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan justru bisa berbahaya jika dilakukan tanpa kontrol. Sebab, durasi berjemur yang dianjurkan tidak perlu lama-lama, hanya sekitar 10 hingga 30 menit paparan sinar matahari per hari.

Durasi pun tergantung pada warna kulit, lokasi geografis, dan waktu berjemur. Karena, memang benar sinar matahari, khususnya sinar UVB, berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi vitamin D.

Mau Hati Tetap Sehat? Ini 9 Cara Ampuh Jaga Kesehatan Hati

Tapi, Terlalu lama berada di bawah sinar matahari justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan kulit. Sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan DNA, mempercepat penuaan kulit (photoaging), bahkan meningkatkan risiko kanker kulit seperti melanoma.

Menurut Harvard Health Publishing, meskipun vitamin D penting, paparan sinar UV yang berlebihan tidak sebanding dengan risikonya.

Wajib Tahu, Ini Kebiasaan yang Bikin Wajah Cepat Tua Tanpa Disadari

Mereka menyarankan kombinasi antara paparan matahari secukupnya, konsumsi makanan tinggi vitamin D (seperti ikan berlemak dan telur), serta suplemen bila diperlukan.

Selain durasi berjemur harus diperhatikan, seseorang juga harus menggunakan tabir surya. Sebab, ini bisa mencegah kerusakan kulit jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
img_title