Musim Berliku Pecco Bagnaia, Mampukah Ia Pertahankan Mahkota Juara MotoGP
- sumber foto: shutter stock
Lifestyle, VIVA Bali –Musim 2025 MotoGP tengah memasuki fase yang menentukan. Asap knalpot baru saja hilang dari langit Le Mans, dan publik mulai menyusun proyeksi, siapa yang akan keluar sebagai kampiun di akhir musim. Salah satu nama besar yang terus menjadi sorotan adalah Francesco "Pecco" Bagnaia. Juara dunia dua musim terakhir ini bukan hanya pembalap bertalenta, tapi juga simbol dominasi Ducati dalam beberapa tahun terakhir. Namun, musim 2025 tak semulus bayangan banyak pihak.
Pecco kini harus menghadapi kenyataan pahit, klasemen sementara menempatkannya di posisi ketiga, dengan 120 poin. Di atasnya, berdiri dua bersaudara Marc Márquez (Ducati Lenovo) di posisi pertama dengan 171 poin dan Alex Márquez (Gresini Ducati) dengan 149 poin. Jarak 51 poin dari Marc bukanlah angka yang mudah untuk ditebus, terlebih dengan kondisi kompetisi yang begitu ketat. Namun, di balik angka dan statistik itu, tersimpan cerita musim yang dramatis.
Awal Musim yang Menjanjikan, Tapi Tak Stabil
Musim dimulai dengan nada optimisme tinggi dari kubu Ducati Lenovo. Bagnaia tampil kuat di Qatar dan Austin, bahkan meraih kemenangan yang meyakinkan di Texas. Motor Desmosedici GP25 yang ditungganginya tampak matang, bertenaga, dan stabil. Tapi kejutan datang di sirkuit Jerez, Spanyol, lintasan di mana Bagnaia biasanya tampil menggila.
Di sirkuit yang sama tempat ia menyalip dengan presisi luar biasa di musim 2023, kini Bagnaia justru kehilangan kendali. Ia terjatuh saat mencoba menekan terlalu keras di tikungan cepat. Le Mans menjadi bukti betapa rentannya kondisi mental dan teknis Ducati saat ini. Bagnaia hanya mampu finis ke-16 di Prancis, tanpa poin dari balapan utama dan kehilangan momentum dalam perebutan klasemen.
Sementara para pesaingnya menunjukkan konsistensi, Bagnaia justru bergulat dengan inkonsistensi yang membingungkan. Ia seperti kehilangan sentuhannya pada momen-momen krusial.