5 Efek Bullying yang Perlu Diwaspadai Karena Dapat Merusak Kesehatan Mental Anak
- https://www.freepik.com/free-photo/picture-showing-children-violence-school_13133033.htm
Perundungan tidak selalu tentang pukulan atau dorongan. Terkadang, ejekan tentang penampilan fisik bisa menjadi bumerang yang lebih menyakitkan. Anak-anak yang diolok-olok karena bentuk tubuh atau wajah mereka bisa mengalami tekanan luar biasa. Tekanan ini seringkali berujung pada hilangnya nafsu makan atau, sebaliknya, pola makan yang tidak sehat, seperti anoreksia atau bulimia. Tubuh mereka menjadi saksi bisu dari penderitaan mental yang tak terlihat.
4. Kehilangan Motivasi: Sekolah Bukan Lagi Tempat Menyenangkan
Bagi anak-anak, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk belajar dan berkembang. Namun, bagi korban perundungan, sekolah bisa menjadi neraka. Rasa takut yang mendalam membuat mereka malas berangkat sekolah, sulit fokus saat belajar, dan motivasi mereka untuk berprestasi pun menurun drastis. Depresi yang menyertai perundungan semakin memperparah kondisi ini, membuat mereka terjebak dalam lingkaran ketidakberdayaan.
5. Pikiran Balas Dendam: Bahaya Terbesar yang Mengintai
Ini adalah dampak paling mengkhawatirkan dari perundungan. Rasa sakit, kemarahan, dan ketidakadilan yang menumpuk bisa mendorong anak-anak untuk memendam dendam. Mereka mungkin mulai berpikir untuk melakukan kekerasan pada orang lain sebagai bentuk pelampiasan atau balasan atas apa yang mereka alami. Jika tidak segera ditangani, siklus kekerasan ini bisa terus berlanjut dan menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Mengingat seriusnya dampak perundungan, peran orang dewasa menjadi sangat krusial. Orang tua perlu waspada terhadap gejala awal perundungan pada anak, seperti perubahan tingkah laku (malas sekolah, melamun, tidak bersemangat, penurunan nafsu makan, menghindari interaksi sosial, gangguan tidur, tanda stres, adanya luka fisik yang tidak jelas, atau keinginan untuk kabur dari rumah).
Jika ada indikasi anak menjadi korban perundungan, penting untuk mengajak mereka bercerita dan mencari tahu penyebabnya. Memberikan ruang aman bagi mereka untuk berbagi adalah langkah awal yang vital. Apabila dibutuhkan, jangan ragu untuk menghubungi psikolog guna mendapatkan bantuan profesional yang tepat. Dengan dukungan dan kepedulian bersama, kita dapat membantu anak-anak mengatasi trauma perundungan dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara mental.