Cara Memilih Tanaman yang Baik Agar Tetap Mempesona
- https://kfclandscape.com/wp-content/uploads/elementor/thumbs/IMG_3506-qaq4oaucyyyocpkc34y2agwp9rorrrjp1blw8hjpfs.jpg
Lifestyle, VIVA Bali – Pemilihan tanaman yang benar adalah proses memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan, kebutuhan perawatan, dan tujuan estetika atau fungsional tertentu agar tanaman dapat tumbuh sehat, tahan lama, dan tetap mempesona.
Pemilihan tanaman yang benar adalah menempatkan tanaman yang tepat di tempat yang tepat agar tanaman tidak hanya tumbuh, tapi juga tetap indah dan sehat dalam jangka panjang.
Adanya tren taman 2025 yang mengarah ke desain alami dan ramah lingkungan ini bisa memberikan inspirasi untuk memilih tanaman yang benar agar tetap bisa dinikmati mata kita di rumah. Salah satu tren 2025 ini adalah pemilihan tanaman yang sesuai dengan iklim.
Joe Perkins, desainer The King’s Trust Garden: Seeding Success di Chelsea Flower Show 2025, memperkirakan bahwa perubahan iklim akan terus memengaruhi apa yang kita tanam di kebun kita. Joe mengatakan bahwa, “Kita telah melihat beberapa peristiwa cuaca yang cukup ekstrem selama beberapa tahun terakhir dan kita harus belajar beradaptasi dengan perubahan iklim ini. Tanaman semusim atau tanaman yang tumbuh dan menghasilkan benih dalam satu tahun akan menjadi lebih populer.”
Ini adalah berita bagus bagi kita yang menyukai gaya berkebun yang lebih mudah dirawat serta mereka yang memiliki ruang luar yang kecil. Seperti yang dijelaskan Joe, tanaman yang dapat tumbuh sendiri dan mudah tumbuh ini menyediakan pilihan yang mudah diakses dan menguntungkan bagi tukang kebun baru maupun yang berpengalaman.
Berikut beberapa strategi dan contoh tanaman yang dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim:
1. Pilihan Tanaman Tahan Iklim Ekstrem
a. Sorgum, tahan kekeringan dan cocok di daerah panas
b. Ubi jalar, tahan terhadap tanah yang memiliki kandungan unsur hara dan bahan organik yang sangat rendah dan curah hujan tidak stabil
c. Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau), memperbaiki kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen
d. Millet (jewawut), tumbuh baik di lahan kering dan marginal
2. Agroforestry (Sistem Pertanian Berbasis Pohon)
a. Pohon sengon atau Gliricidia, peneduh dan penyerap karbon
b. Kopi dan kakao di bawah naungan, lebih tahan terhadap perubahan suhu ekstrem
c. Tanaman rempah seperti pala dan cengkih, menguntungkan secara ekonomi dan ekologi
3. Tanaman Penutup Tanah (Cover Crops)
a. Legum seperti kacang-kacangan dan clover
b. Tanaman hijauan seperti vetch dan rye
4. Urban Farming dan Tanaman Biofili
a. Lidah mertua (Sansevieria), menyerap CO₂ dan menghasilkan O₂ di malam hari
b. Sirih gading (Epipremnum aureum), tumbuh cepat dan menyerap polutan
c. Sayuran daun cepat panen, bayam, kangkung, sawi
5. Tanaman untuk Mitigasi Karbon
a. Bambu, tumbuh cepat dan menyerap CO₂ lebih banyak dari pohon biasa
b. Rumput vetiver, mengikat tanah dan menyerap karbon
c. Tanaman padi gogo, varietas padi hemat air.