Falsafah Tri Hita Karana di Bali, Kearifan Lokal yang Menginspirasi Dunia
- https://www.shutterstock.com/search/tri-hita-karana
2. Pawongan, hubungan harmonis antar sesama manusia.
3. Palemahan, hubungan harmonis manusia dengan alam dan lingkungan.
Falsafah ini merupakan warisan dari ajaran Hindu yang masuk ke Bali sejak abad ke-8 dan hingga kini tetap menjadi pegangan hidup masyarakat Bali lintas generasi.
Tidak hanya diterapkan dalam kehidupan beragama, Tri Hita Karana juga menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya alam, tata kelola desa adat, hingga pembangunan ekonomi, khususnya pariwisata.
Parahyangan, Menjalin Hubungan dengan Yang Ilahi
Parahyangan menekankan pentingnya hubungan manusia dengan Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa. Masyarakat Bali mempraktikkan parahyangan melalui berbagai upacara, ritual, dan persembahan yang dilakukan hampir setiap hari.
Hampir setiap rumah di Bali memiliki sanggah atau pura keluarga, yang digunakan untuk berdoa. Di tingkat desa, terdapat pura desa, pura puseh, pura dalem, dan pura segara yang memiliki fungsi khusus.