Simbol-Simbol Sakral Dalam Banten Yang Jarang Diketahui
- https://pin.it/44zaiTTkW
Adat, VIVA Bali –Dalam tradisi Hindu Bali, banten bukan hanya sekadar persembahan. Di balik susunan bunga, janur, dan aneka makanan, terdapat simbol-simbol sakral yang mengandung makna spiritual mendalam. Banyak dari simbol ini sering terlewatkan oleh masyarakat umum, padahal mereka memiliki fungsi penting dalam menyampaikan doa dan harapan kepada Hyang Widhi.
Setiap bentuk dan warna dalam banten punya arti khusus
- https://images.app.goo.gl/1tfmQ
Salah satu simbol yang sering ditemukan dalam banten adalah segehan , yaitu persembahan kecil yang biasanya diletakkan di tanah sebagai bentuk penghormatan kepada bhuta kala atau unsur-unsur negatif alam. Segehan mengandung makna pembersihan dan penyeimbangan energi agar upacara yang akan dilakukan dapat berlangsung lancar dan bersih secara spiritual.
Simbol ini bukan sekadar adat, tapi bagian
- https://pin.it/5rUJYC1OW
Simbol lainnya adalah daksina, yakni banten dengan susunan khas yang melambangkan Tri Murti seperti Brahma, Wisnu, dan Siwa. Komponen dalam daksina seperti porosan, bunga, dan uang kepeng merupakan perwujudan dari ciptaan, pemeliharaan, dan peleburan alam semesta dalam ajaran Hindu Bali.
Dari canang sampai dupa—semua
- https://pin.it/1q8Akjrag
Kemudian ada juga porosan , yang terdiri dari sirih, pinang, dan kapur sirih, mewakili tiga unsur utama dalam kehidupan manusia: pikiran (manacika), ucapan (wacika), dan perbuatan (kayika). Penggunaan porosan menjadi simbol penyucian diri sebelum bersembahyang dari pemahaman filosofi Hindu yang kuat. Mengetahui makna setiap simbol dalam banten dapat meningkatkan kesadaran spiritual umat dalam menjalankan ibadah dan menjaga warisan budaya Bali yang luhur.