Menelusuri Asal Usul dan Fungsi Genggong di Kehidupan Masyarakat Bali

Genggong dan Kearifan Lokal yang Tertanam dalam Getaran Musik
Sumber :
  • https://bobo.grid.id/read/08678954/genggong-alat-musik-tradisional-unik-dari-bali

Gumi Bali, VIVA Bali – Di antara gemuruh modernitas dan deru musik digital, ada satu getar tradisi yang masih menggema lembut dari tanah Bali, yaitu alat musik Genggong. Alat musik ini bukan hanya benda seni, tetapi juga saksi bisu dari harmoni alam, budaya, dan keahlian tangan manusia.

Desa Terbersih di Bali, Tempat di mana Tradisi Hidup Dalam Setiap Langkah

Genggong adalah alat musik getar tradisional Bali yang berasal dari pelepah pohon enau, atau disebut juga pugpug dalam bahasa Bali. Alat musik ini banyak ditemukan di daerah Gianyar, terutama di Desa Batuan dan Desa Bebandem, yang masih mempertahankan tradisi seni ini.

Sejarah Genggong tidak tercatat secara tertulis, tetapi dipercaya sudah ada sejak awal abad ke-19. Dalam cerita rakyat, Genggong pertama kali dibuat oleh Tapak Mada, nama Mahapatih Gajah Mada sebelum diangkat sebagai pemimpin yang saat beristirahat di hutan sambil membentuk pelepah enau menjadi alat musik.

Joger, Pabrik Kata-Kata Unik yang Jadi Ikon Oleh-Oleh Bali

Desa Batuan di Gianyar adalah salah satu tempat yang masih aktif mempertahankan Genggong sebagai kesenian hidup. Di sana, Genggong sering dimainkan sebagai pengiring tari Kodok maupun dalam bentuk pertunjukan musik instrumental.

Proses pembuatan Genggong cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian tinggi, dimulai dari memilih pelepah enau yang cukup tua dan kering. Bentuknya kecil dan memanjang, dengan pelayah di bagian tengah sebagai sumber suara, serta seutas benang yang dihubungkan dengan tangkai bambu untuk menggetarkan alat musik ini.

Popularitas Kesenian Arja Tidak Pernah Luntur di Tengah Perubahan Zaman

Tak hanya dimainkan secara tunggal, Genggong juga dipadukan dengan berbagai alat musik lain seperti seruling, rebab, kendang krumpungan, gong pulu, dan tawa-tawa. Dalam sebuah ansambel, Genggong menciptakan harmoni suara alam yang unik, mirip gemuruh katak bersahut-sahutan di malam hari.

Kini, Genggong tak hanya berfungsi sebagai hiburan atau pengiring upacara, tetapi juga sebagai media edukasi, pelestarian budaya, bahkan souvenir khas Bali. Meski mulai jarang dimainkan, Genggong tetap menjadi simbol keindahan sederhana yang tak lekang oleh zaman.