Pujawali Pura Luhur Tanah Lot, Ritual Suci yang Menyentuh Jiwa
- https://www.istockphoto.com/id/foto/kuil-tanha-lot-bali-gm15416148
Melasti juga merupakan saat yang penuh simbolisme. Selain membersihkan diri secara fisik dan spiritual, Melasti mengingatkan umat untuk kembali ke asal mereka, yaitu unsur air yang menjadi sumber kehidupan.
Air laut dianggap suci dan mampu membersihkan semua kotoran, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Prosesi ini berlangsung dengan khidmat dan diiringi dengan lantunan mantram dan doa yang menggugah jiwa.
2. Nyekah, Persembahan kepada Leluhur
Setelah prosesi Melasti, upacara dilanjutkan dengan Nyekah, sebuah ritual pemberian persembahan kepada leluhur. Nyekah adalah salah satu bagian penting dari Pujawali, yang melibatkan pemberian banten pejati (persembahan utama) yang terdiri dari berbagai makanan dan hasil bumi yang disusun dalam bentuk sesaji.
Banten ini dipersembahkan untuk menghormati roh-roh leluhur dan memohon agar mereka memberikan restu dan berkah bagi kehidupan umat Hindu yang masih hidup.
Persembahan yang diberikan selama Nyekah mencakup nasi kuning, buah-buahan, bunga, dan berbagai makanan khas Bali lainnya. Semua persembahan ini dipersiapkan dengan penuh ketelitian dan dihias dengan indah.
Para umat kemudian membawa persembahan ini ke altar-altar di sekitar Pura Luhur Tanah Lot, sambil berdoa dengan khusyuk.
Prosesi ini diiringi dengan mantra-mantra pujian kepada para leluhur yang dianggap sebagai penjaga dan pelindung umat Hindu Bali.
Nyekah juga memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur kepada para leluhur yang telah memberikan kehidupan dan pengetahuan kepada generasi berikutnya.
Upacara ini mengingatkan umat akan pentingnya menghormati mereka yang telah mendahului, serta menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.