Kenali Perbedaan Kebaya Bali dan Kebaya Jawa, Pesona Dua Warisan Budaya

Kebaya ternyata memiliki ciri khusus di setiap daerah
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-fi

Gumi Bali, VIVA Bali –Bayangkan seorang perempuan Bali berjalan anggun menuju pura dengan kebaya putih sederhana, selendang kuning melingkar di pinggang, dan rambut disanggul rapi berhias bunga kamboja. Sementara di sudut lain Nusantara, seorang perempuan Jawa tampak memesona dalam balutan kebaya kutu baru warna krem, lengkap dengan kain batik parang dan sanggul berhias melati.

Pengertian Konsep dan 3 Jenis Hukum Karmaphala dalam Agama Hindu

Dua gambar itu adalah potret keindahan budaya Indonesia yang tak ternilai, kebaya Bali dan kebaya Jawa. Meski sama-sama bernama “kebaya,” keduanya memancarkan aura berbeda yang mencerminkan identitas daerah masing-masing. Mari kita selami lebih dekat perbedaannya. 

Membaca Cerita di Balik Kain

Kebaya Bali dikenal dengan desainnya yang sederhana, ringan, dan penuh makna. Potongannya lurus, longgar, dan biasanya menggunakan kain brokat tipis berwarna cerah seperti putih, kuning, atau merah.

Kenapa Babi Guling Punya Peran Penting di Upacara Keagamaan Bali?

Ciri khasnya adalah selendang atau senteng yang diikat di pinggang, bukan sekadar hiasan, tetapi simbol pengendalian diri dan kekuatan batin.

Sebaliknya, kebaya Jawa hadir dengan kesan lebih formal dan penuh detail. Kita mengenal beberapa model ikonik, seperti kebaya kutu baru, kebaya encim, dan kebaya kartini.

Mengenal Tradisi Mebat, Kebersamaan Lelaki Bali Dalam Masakan Adat

Potongan kebaya Jawa mengikuti lekuk tubuh, warnanya cenderung kalem seperti krem, cokelat, biru tua dan dihiasi bordir halus yang mempertegas kesan mewah. Kebaya ini biasa dipadukan dengan kain batik bermotif klasik seperti parang atau sidomukti.

Halaman Selanjutnya
img_title