Pesona Tradisi Unik Bali dengan Warisan Adat Penuh Makna dan Kearifan Lokal
- https://unsplash.com/photos/gold-and-red-dragon-figurine-Lxai5gf0Fhw
Gumi Bali, VIVA Bali – Bali, yang kerap dijuluki Pulau Dewata, bukan hanya terkenal dengan panorama alamnya yang memukau, tetapi juga dengan tradisi-tradisi unik yang diwariskan secara turun-temurun. Setiap prosesi adat yang dijalankan masyarakat Bali memiliki makna filosofis mendalam, sarat nilai kebersamaan, serta kearifan lokal yang terus dijaga hingga kini.
1. Omed-Omedan, Ritual Ciuman Pasca Nyepi
Salah satu tradisi yang menarik perhatian wisatawan adalah Omed-omedan. Dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Nyepi, tradisi ini digelar di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar. Anak muda setempat berkumpul, lalu saling tarik menarik hingga berakhir dengan pelukan atau ciuman. Meski terlihat sederhana, tradisi ini dipercaya sebagai simbol tolak bala sekaligus mempererat persaudaraan. Ritual tersebut telah berlangsung sejak abad ke-17 dan masih tetap dilestarikan.
2. Melukat, Penyucian Diri Dengan Air Suci
Tradisi lain yang sarat makna adalah Melukat, yaitu ritual penyucian diri dengan air suci. Biasanya dilakukan di pura-pura yang memiliki pancuran mata air, seperti Tirta Empul di Gianyar. Melukat diyakini membersihkan diri dari energi negatif sekaligus menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa. Prosesi ini sering dilakukan pada hari-hari suci, seperti Purnama dan Tilem. Bagi masyarakat Bali, air bukan sekadar elemen alam, melainkan medium spiritual yang menyucikan.
3. Subak, Sistem Irigasi Yang Diakui UNESCO
Selain ritual, Bali juga memiliki kearifan lokal yang diwujudkan dalam Subak, sistem pengairan sawah yang dikelola secara komunal. Subak bukan hanya soal teknis pertanian, melainkan manifestasi filosofi Tri Hita Karana—harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. Keunikan Subak membuatnya diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Sistem ini membuktikan bahwa keseimbangan sosial dan ekologi dapat berjalan seiring melalui nilai adat.