Uniknya Mulud Adat Bayan di Lombok Utara, Perpaduan Islam dan Budaya Sasak
- https://www.instagram.com/p/Cx3-t9gP21V/?img_index=3&igsh=aThqcGx6aXU2cHU1
Budaya, VIVA Bali – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diisi dengan pengajian, doa bersama, hingga pembacaan shalawat. Namun berbedah dengan di Bayan, Lombok Utara, terdapat sebuah tradisi yang unik sekaligus sakral yaitu Mulud Adat Bayan. Ritual yang sudah berusia ratusan tahun ini merupakan wujud akulturasi Islam dengan kearifan lokal Suku Sasak.
Tradisi ini tidak hanya memperingati kelahiran Nabi, melainkan juga menjadi ajang syukur, mempererat persaudaraan, sekaligus menjaga harmoni manusia dengan alam.
Sejarah Mulud Adat Bayan
Mulud Adat Bayan diyakini sudah berlangsung sejak abad ke-16, ketika Islam pertama kali masuk ke Pulau Lombok melalui para wali. Di Bayan, ajaran Islam tidak serta-merta menghapus adat istiadat lokal. Sebaliknya, keduanya berpadu dalam satu kesatuan yang disebut Adat Gama Bayan.
Masjid Kuno Bayan menjadi pusat pelaksanaan ritual ini. Masjid sederhana beratap ijuk dengan pintu rendah itu bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol awal penyebaran Islam di Lombok. Setiap jengkalnya menyimpan filosofi kerendahan hati dan penghambaan manusia kepada Sang Khalik.