Fenomena Brain Rot Ancaman Baru Generasi Digital
- https://www.freepik.com/free-ai-image/concept-person-suffering-from-cybersickness-technology-addiction_204412145.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Pernah merasa pikiranmu terasa 'berkabur', sulit fokus, atau motivasi hilang setelah terlalu lama menatap layar? Anda tidak sendiri. Fenomena brain rot kini sering menjadi perbincangan, menggambarkan kondisi mental yang terganggu akibat paparan konten digital pasif secara berlebihan.
Fenomena ini tidak hanya populer di kalangan warganet, namun juga mulai mendapat perhatian serius dari para ahli. Brain rot muncul seiring maraknya kebiasaan mengonsumsi hiburan digital dalam porsi berlebihan. Video berdurasi singkat dengan stimulasi cepat seperti yang banyak ditemui di platform TikTok atau Instagram Reels menjadi pemicu utama. Konten semacam ini memang menyenangkan secara instan, tetapi memberikan dampak jangka panjang pada kemampuan otak untuk fokus terhadap aktivitas yang lebih mendalam, seperti membaca, belajar, atau bekerja.
Brain rot dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam lingkaran pasif konsumsi hiburan, di mana otak terbiasa dengan rangsangan cepat dan kehilangan kesabaran untuk aktivitas yang lebih menuntut konsentrasi. Akibatnya, banyak individu yang kesulitan mempertahankan perhatian, mudah terganggu, hingga mengalami penurunan motivasi. Jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi memicu masalah psikologis, termasuk rasa hampa, cemas, hingga depresi ringan.
Gejala yang Sering Diabaikan
Mereka yang terkena penyakit busuk otak umumnya melaporkan perasaan seperti:
1. Fokus mudah membeli dan perhatian sulit dijaga
2. Merasa cepat lelah mental dan mood tidak stabil