Jalan Kaki atau Lari, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Tubuh?

Aktivitas fisik berolahraga demi tubuh yang sehat
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/couple-jogging-park_5633723.htm#

Kesehatan, VIVA Bali – Aktivitas fisik seperti berjalan maupun berlari, keduanya dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh. Selain itu, CDC juga merekomendasikan bahwa setiap orang perlu melakukan aktivitas fisik dalam intensitas sedang setidaknya selama 150 menit per minggu demi membentuk tubuh yang sehat.

Manfaat Olahraga Jalan dan Lari

Bukan Cuma Murah, Ini 5 Alasan Tahu Jadi Sahabat Terbaik Untuk Diet Sehat

Berjalan dan berlari termasuk ke dalam latihan kardio atau dikenal dengan istilah kardiovaskular. Menurut penelitian, olahraga kardio bisa memberikan banyak manfaat, seperti membantu menurunkan atau menjaga berat badan tetap ideal, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah dan membantu mengendalikan penyakit kronis, menjaga kesehatan jantung, dan berpotensi memperpanjang usia. Selain itu, studi menunjukkan bahwa jalan kaki maupun lari dapat menurunkan stres, mengurangi rasa cemas, hingga memperbaiki suasana hati.

Jalan Kaki atau Lari, Mana yang Lebih Efektif untuk Kesehatan?

Secara umum, berlari mampu membakar kalori hampir dua kali lipat dibanding berjalan. Untuk menurunkan sekitar 0,5 kg berat badan, tubuh perlu membakar 3.500 kalori. Karena itu, bagi yang ingin menurunkan berat badan lebih cepat, lari bisa menjadi sebuah pilihan. Meski begitu, jalan kaki tetap bermanfaat dan cocok untuk semua usia maupun tingkat kebugaran. Jalan kaki teratur dapat menjaga kesehatan jantung, meningkatkan energi, serta menjadi olahraga aman bagi pemula.

Jalan Cepat dan Power Walking

Mengapa di Indonesia Banyak yang Merendahkan Pekerjaan Orang Lain?

Lakukan jalan cepat dengan kecepatan 4,8 km/jam atau lebih, jika menginginkan hasil yang optimal. Cara ini bisa membantu meningkatkan detak jantung dan membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan jalan santai. Ada juga power walking dengan kecepatan 5–8 km per jam, bahkan bisa mencapai 10 km per jam. Power walking terbukti mampu membakar kalori yang setara dengan jogging. Untuk variasi, kamu bisa mencoba pace training, yaitu mempercepat langkah selama dua menit lalu mulai melambat kembali.

Resiko Olahraga Lari dan Berjalan

Meskipun efektif, lari termasuk olahraga yang bisa berdampak tinggi sehingga lebih beresiko menyebabkan cedera. Beberapa cedera umum yang dialami pelari antara lain patah tulang stres, plantar fasciitis, dan sindrom gesekan pita iliotibial (ITB). Karena itu, penting untuk tidak menambah jarak lari terlalu cepat dan melakukan latihan pendukung seperti cross training. Sebaliknya, jalan kaki adalah olahraga berdampak rendah sehingga resikonya lebih kecil, tetapi tetap memberikan manfaat kesehatan yang sebanding.

Kenapa Banyak Pasangan Jatuh Miskin Setelah Menikah?

Aktivitas fisik dengan olahraga lari ataupun berjalan, keduanya sama-sama bermanfaat untuk tubuh, terutama pada kesehatan jantung, menurunkan berat badan, sekaligus meningkatkan suasana hati. Kamu bisa memilih opsi aktivitas jalan kaki jika ingin berolahraga ringan atau menghindari resiko cedera. Kamu juga bisa memilih olahraga dengan berlari jika ingin membakar kalori lebih cepat dan lebih progresif. Disisi lain, kamu juga bisa mengkombinasikan keduanya dengan porsi yang cukup untuk tubuhmu. Perlu diingat bahwa tubuh yang sehat dapat berasal dari niat dan konsistensi kamu dalam berolahraga.