Simak! 4 Olahraga Low-Impact yang Aman dan Efektif untuk Penderita Obesitas

Seseorang sedang melakukan gerakan plank.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/young-determined-man-training-alone-on-street-sports-ground-in-sunny-day-3768901/

Lifestyle, VIVA Bali – Obesitas atau kelebihan berat badan bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit serius. Bagi penderita obesitas, menurunkan berat badan tidak cukup hanya dengan mengatur pola makan.

Mengenal Istilah Brain Rot, Dikaitkan dengan Kemunduran Kemampuan Berpikir

Aktivitas fisik juga memegang peran penting dalam membantu membakar kalori dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, kondisi tubuh yang terlalu gemuk kerap menyulitkan untuk bergerak intens.

untuk itu, penderita obesitas disarankan memilih jenis olahraga low-impact. yaitu olahraga yang memberikan tekanan minimal pada sendi dan tulang, sehingga lebih aman dilakukan.

Dampak Kesehatan Tidur dengan Lampu Menyala

Dilansir dari hellosehat.com, olahraga low-impact tidak mengharuskan Anda melompat atau menopang tubuh hanya dengan satu kaki. Berikut adalah beberapa rekomendasi olahraga low-impact yang cocok untuk penderita obesitas.

1. Jalan Kaki

Bahaya Mengonsumsi Makanan Gosong, Bisa Picu Kanker

Jalan kaki adalah olahraga yang paling mudah, murah, dan tidak memerlukan banyak peralatan. Meski terlihat sederhana, berjalan dapat membakar kalori secara efektif, terutama bagi orang dengan berat badan berlebih.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa berjalan setidaknya 10.000 langkah per hari. hal ini untuk meningkatkan durasi aktivitas fisik dan membakar kalori lebih banyak.

2. Berenang

Berenang termasuk olahraga low-impact yang sangat ramah bagi penderita obesitas. Air akan membantu menopang berat tubuh, sehingga tekanan pada sendi dan tulang menjadi lebih ringan. Selain itu, berenang juga melatih hampir seluruh otot tubuh, meningkatkan stamina, dan membantu memperbaiki postur tubuh.

3. Bersepeda

Bersepeda, baik menggunakan sepeda statis maupun sepeda biasa, merupakan pilihan olahraga aman untuk obesitas. Aktivitas ini dapat membakar kalori sekaligus menjaga kesehatan jantung.

Agar hasilnya optimal, cobalah bersepeda selama 60 menit dengan intensitas ringan hingga sedang. Jika mudah lelah, atur kecepatan dan durasi secara bertahap agar tubuh beradaptasi dan olahraga bisa dilakukan secara konsisten

4. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan atau strength training sangat bermanfaat bagi penderita obesitas. Selain membantu memperbaiki postur tubuh, latihan ini dapat meningkatkan massa otot.

Otot yang lebih banyak akan membuat metabolisme tubuh meningkat bahkan saat istirahat. Semakin tinggi metabolisme, semakin cepat proses pembakaran kalori terjadi, sehingga membantu mempercepat penurunan berat badan.