Lelah Kerja Tak Kunjung Hilang? Ini 6 Cara Ampuh Pulih dari Burnout
- https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-touching-his-head-3752834/
Kesehatan, VIVA Bali – Burnout atau kelelahan akibat pekerjaan bukan sekadar rasa lelah biasa. Kondisi ini dapat memengaruhi emosi, mental, dan fisik seseorang secara bersamaan. Jika dibiarkan, burnout bisa berdampak serius pada produktivitas dan kesejahteraan hidup.
Psikolog Klinis A. Kasandra Putranto menyebut bahwa pemulihan burnout harus dilakukan secara holistik.
“Ada sejumlah aktivitas yang dapat direkomendasikan baik untuk pencegahan maupun pemulihan. Tujuannya adalah mengembalikan keseimbangan psikologis dan meningkatkan ketahanan terhadap stres kerja,” ujarnya dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025, dikutip dari Antara.
Kasandra menekankan bahwa penderita burnout sebaiknya segera mengakses layanan kesehatan mental seperti konseling dengan psikolog, terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT), hingga dukungan psikiatri.
“Layanan kesehatan mental membantu seseorang memahami sumber stres, membentuk strategi koping, serta memulihkan fungsi psikologis. Namun, pemulihan burnout tidak selalu instan dan bergantung pada tingkat keparahan, dukungan lingkungan, serta keterlibatan aktif individu,” jelasnya.
Terapi CBT dinilai efektif dalam mengubah pola pikir negatif yang memperburuk stres, sementara konseling individu membantu penderita mengenali penyebab burnout dan menemukan solusi yang sesuai dengan kekuatan diri.
Selain terapi, Kasandra menyebut dukungan dari keluarga, teman, maupun organisasi tempat kerja sangat penting. Lingkungan sosial yang suportif dapat mempercepat pemulihan.
“Gaya hidup juga berperan besar. Manajemen waktu, olahraga teratur, tidur cukup, dan meluangkan waktu untuk rekreasi psikologis adalah faktor yang tidak boleh diabaikan,” katanya.
6 Aktivitas yang Direkomendasikan untuk Mengatasi Burnout
1. Latihan Relaksasi dan Regulasi Emosi
Meditasi mindfulness, latihan pernapasan dalam, yoga, tai chi, atau relaksasi otot progresif dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan.
2. Olahraga Rutin
Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, berenang, bersepeda, atau aerobik minimal 30 menit per hari mampu meningkatkan hormon endorfin yang membantu mengatasi stres.
3. Aktivitas Kreatif untuk Ekspresi Diri
Menggambar, menulis jurnal, bermain musik, berkebun, atau membuat kerajinan tangan bisa memulihkan rasa kendali dan memberikan makna positif bagi diri sendiri.
4. Bangun Dukungan Sosial
Membangun komunikasi terbuka dengan keluarga atau teman, bergabung dengan komunitas, atau mengikuti kegiatan keagamaan dapat memberikan dukungan emosional yang signifikan.
5. Perawatan Diri atau Self-Care
Tidur yang cukup, pola makan sehat, minum cukup air, serta menghindari alkohol dan kafein berlebihan menjadi fondasi utama pemulihan burnout. Jangan lupa meluangkan waktu untuk me-time.
6. Refleksi Diri dan Reorientasi Tujuan Hidup
Menulis jurnal reflektif, mengenali sumber stres, dan mengevaluasi kembali tujuan hidup maupun karier agar sesuai dengan kapasitas dan nilai pribadi.
Kasandra menegaskan bahwa burnout tidak bisa hilang dalam semalam. “Yang penting adalah konsisten menjalani langkah-langkah pemulihan dan mendapatkan dukungan yang tepat. Dengan begitu, keseimbangan hidup dapat kembali tercapai,” pungkasnya.