Upacara Pemahayu Jagat di Badung, Doa untuk Keseimbangan Alam
- https://www.instagram.com/p/DO4sBYHCGCE/?igsh=MWhnaTFvMDBtMDMyNw==
Badung, VIVA Bali – Pemerintah Kabupaten Badung dengan masyarakat menyelenggarakan Upacara Pemahayu Jagat, Mapekelem, dan Nangluk Merana di Pantai Seseh, Desa Adat Seseh, Cemagi, Kecamatan Mengwi pada hari Minggu, 21 September 2025.
Dilansir dari akun Instagram @infobadung_id, maksud upacara ini sebagai bentuk permintaan keselamatan sekaligus melindungi keseimbangan alam secara niskala agar masyarakat jauh dari bahaya, mengingat sebelumnya terjadi banjir yang merendam beberapa wilayah di Badung pada Rabu, 10 September 2025.
Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti menemani Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa yang memandu jalannya persembahyangan. Proses sakral ini dipuput (dilaksanakan) oleh Ida Ratu Sulinggih Griya Budha yang disaksikan oleh Ida Cokorda Mengwi XIII. Tentunya, kegiatan ini diramaikan ratusan warga.
“Melalui upacara pemahayu jagat ini, kita memohon agar Kabupaten Badung dan Pulau Bali selalu berada dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” kaya Anom Gumanti.
Anom Gumanti menekankan upacara ini bukan sekedar tradisi, namun santai aksi nyata dalam melindungi keharmonisan hubungan manusia dengan alam. Dalam keyakinannya, memuja Ida Sang Hyang Widhi sebagai Betara Baruna, warga memohon agar aura negatif dapat dinetralisir, sehingga keseimbangan bumi selalu terjaga.
“Kami ingin Badung senantiasa damai, tentram, dan sejahtera,” imbuh Kepala DPRD Badung.
Upacara yang dikoordinasikan oleh Dinas Kebudayaan Badung dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, seperti anggota DPRD Provinsi Bali, I Wayan Bawa, Sekda Bandung, IB Surya Suamba, jajaran OPD, Ketua TP PKK Bandung, Ny Rasniathi Adi Arnawa, Ketua DWP Badung, Ny Oliviana Surya Suamba, sampai bendesa adat dan pekaseh se-Badung.