Apakah Work Life Balance Cuma Mimpi di Dunia Nyata?
- https://www.pexels.com/id-id/foto/kantor-ruang-kantor-ruang-kerja-biro-8547226/
Penting bagi kamu untuk bisa mengatur waktu, membatasi pekerjaan setelah jam kerja, dan memberi ruang untuk istirahat. Misalnya, membuat jadwal mingguan yang jelas, mematikan notifikasi di luar jam kerja, dan punya rutinitas refleksi setiap akhir pekan. Dengan sistem seperti itu, kamu perlahan membangun "work life balance" yang efektif.
Transparansi dengan rekan kerja atau atasan juga penting terutama saat kamu mencoba menerapkan batasan waktu kerja.
Apakah semua orang bisa mencapai work life balance?
Jawabannya tergantung kondisi. Karier di startup atau profesi medis dengan shift panjang membuat sulit menemukan keseimbangan. Namun di perusahaan besar yang menerapkan budaya fleksibel, serta bidang freelance atau teknologi digital, peluang untuk mencapai "work life balance" jauh lebih besar. Jadi ini bukan soal mimpi, tapi soal memilih gaya kerja yang cocok dengan kebutuhan dan nilai pribadi.
Singkatnya, work life balance bukan sekadar mimpi jika kamu punya rencana, batasan, dan kontrol terhadap prioritas. Tantangan pasti ada, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Namun jika kamu tetap bekerja ekstra tanpa manajemen diri, memang besar kemungkinan keseimbangan itu tak kunjung tercapai.