Kamu Tim Tidur Lampu Nyala Atau Mati ? Yuk Cari Tahu Mana yang Lebih Sehat !
- https://images.pexels.com/photos/17994856/pexels-photo-17994856.jpeg
Kesehatan, VIVA Bali – Tidur adalah rutinitas penting yang nggak boleh dianggap remeh. Selain sebagai cara untuk memulihkan energi, tidur juga berperan besar dalam menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Orang dewasa idealnya tidur selama 7–8 jam setiap malam, sementara anak-anak dan remaja butuh waktu istirahat yang lebih panjang, sekitar 10 jam. Sayangnya, begadang atau kurang tidur bisa menimbulkan gangguan serius, terutama pada sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Tapi bukan cuma soal durasi tidur, pencahayaan saat tidur juga berdampak besar lho terhadap kesehatan. Kamu tipe yang tidur dengan lampu menyala atau lebih nyaman dalam kegelapan total ?
Dilansir dari hellosehat.com dan menurut para ahli, termasuk Joyce Walsleben, Ph.D., dari New York University School of Medicine, cahaya sekecil apapun tetap bisa terdeteksi oleh mata meski sedang terpejam. Efeknya ? Produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur bisa terhambat. Walsleben menyarankan agar kamar tidur cukup gelap, tapi tidak sampai membahayakan jika kamu harus berjalan dalam gelap.
Ini Dia Risiko Tidur Dengan Lampu Menyala
1. Risiko Kanker Bisa Meningkat
Paparan cahaya saat malam hari dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker payudara. Studi yang dipublikasikan di jurnal Chronobiology International menganalisis 1.679 wanita dan menemukan bahwa cahaya lampu di malam hari berpotensi mengganggu ritme biologis. Gangguan ini bisa memicu pelepasan hormon stres, yang turut berkontribusi terhadap risiko kanker.
2. Berat Badan Naik Gara-Gara Cahaya Buatan
Jam biologis tubuh manusia mengatur hormon seperti insulin, serotonin, dan ghrelin yang berkaitan dengan nafsu makan, penyimpanan lemak, dan suasana hati. Tidur dengan pencahayaan bisa mengacaukan sistem ini, memicu obesitas, diabetes tipe 2, hingga gangguan mood seperti depresi. Temuan ini bahkan sudah jadi perhatian serius di kalangan medis.
3. Insomnia Makin Parah
Lampu yang menyala di malam hari bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tertidur. Penelitian dari Harvard mengungkapkan bahwa lampu pijar di malam hari membuat tubuh sulit mengantuk. Bahkan, pencahayaan dari layar gadget seperti TV, laptop, atau tablet juga bisa menekan kadar melatonin. Satu studi pada tahun 2011 menyebut bahwa menatap layar komputer selama lima jam sebelum tidur dapat menunda pelepasan melatonin dan mengacaukan ritme sirkadian.
4. Gangguan Pada Siklus Menstruasi
Sebuah studi besar yang melibatkan lebih dari 71.000 wanita dari Nurse Health Study II menemukan bahwa pekerja shift malam lebih berisiko mengalami haid tidak teratur. Paparan cahaya malam hari yang berlebihan dari jadwal kerja bergilir diyakini jadi pemicu utama perubahan ini.
5. Bisa Memicu Depresi
Tidur dengan lampu menyala juga bisa berdampak pada kesehatan mental. Penelitian dari jurnal Molecular Psychiatry menyatakan bahwa pencahayaan redup sekalipun, seperti lampu tidur, bisa mengganggu fungsi otak dan suasana hati. Dalam penelitian terhadap hamster, cahaya lembut di malam hari memicu gejala seperti depresi dan mempengaruhi area otak tertentu. Menurut Tracy Bedrosian dari The Ohio State University, gangguan ini berkaitan dengan terganggunya ritme sirkadian dan penurunan produksi melatonin. Kabar baiknya, saat pencahayaan malam dihilangkan, gejala pun perlahan mereda.
Tidur dalam keadaan gelap bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal kesehatan tubuh dan mental jangka panjang. Jadi, yuk biasakan tidur tanpa lampu menyala. Matikan gadget, atur lampu kamar seredup mungkin, dan biarkan tubuh kamu beristirahat dengan maksimal.