Hati-Hati! Gigitan Kutu Bisa Picu Alergi Daging hingga Penyakit Serius
- https://www.pexels.com/photo/woman-wearing-white-long-sleeved-shirt-973401/
Lifestyle, VIVA Bali – Hewan kecil seperti kutu memang terlihat sepele. Namun siapa sangka, satu gigitan kutu bisa membawa dampak besar bagi kesehatan manusia. Melalui proses menghisap darah, kutu berpotensi menjadi “pembawa” berbagai penyakit serius yang bisa berdampak jangka panjang.
Dilansir dari Health, Sabtu (28/6), setidaknya ada 17 jenis penyakit berbahaya yang ditularkan oleh berbagai spesies kutu kepada manusia di Amerika Serikat. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah penyakit Lyme, infeksi bakteri yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, serta ruam berbentuk lingkaran seperti target.
Tak berhenti di situ, gigitan kutu juga bisa menimbulkan penyakit lain yang tidak kalah mengkhawatirkan. Di antaranya adalah:
- Babesiosis, infeksi parasit yang menyerang sel darah merah.
- Tularemia, penyakit bakteri yang tergolong serius tetapi masih bisa diobati dengan antibiotik.
- Anaplasmosis, infeksi bakteri yang menyebabkan gejala mirip flu.
- Sindrom Alpha-gal, alergi langka yang membuat penderitanya tidak bisa mengonsumsi daging merah setelah tergigit kutu.
Yang perlu diwaspadai, penularan penyakit dari kutu bisa terjadi dengan sangat cepat. Misalnya, virus Powassan bisa berpindah dari kutu ke manusia hanya dalam waktu 15 menit setelah kutu menempel. Sebaliknya, untuk menularkan penyakit Lyme, kutu biasanya perlu waktu lebih lama, sekitar 24 jam atau lebih menempel di kulit manusia.
Persentase kutu yang membawa patogen ini juga bervariasi, tergantung pada lokasi geografis dan jenis kutunya. Ada yang hampir tidak membawa penyakit, namun ada juga yang berpotensi tinggi menjadi pembawa patogen.
Kutu memiliki cara yang unik dalam mencari mangsa. Mereka tidak bisa terbang atau melompat, melainkan menunggu dengan cara berpegangan pada rumput atau dedaunan sambil menjulurkan kaki depannya. Saat ada manusia atau hewan lewat, kutu langsung merayap naik ke tubuh.
Biasanya, kutu memilih area tubuh yang hangat, lembap, atau memiliki lipatan kulit. Titik-titik favorit kutu antara lain:
- Leher
- Ketiak
- Pinggang
- Selangkangan
- Paha
- Belakang lutut
- Sepanjang punggung
- Kulit kepala
Pada anak-anak, kutu lebih sering ditemukan menggigit di sekitar kepala dan leher. Hal ini terjadi karena anak-anak cenderung bermain lebih dekat dengan tanah, rumput, atau semak-semak.
Kenali Jenis Kutu dan Bahayanya
- Kutu kaki hitam (black-legged tick): Pembawa penyakit Lyme, banyak ditemukan di wilayah timur dan tengah AS.
- Kutu lone star: Dikenal agresif, bisa menyebabkan sindrom Alpha-gal dan penyakit virus Heartland.
- Kutu anjing: Dapat menularkan anaplasmosis dan babesiosis, biasanya ditemukan di kawasan sebelah timur Pegunungan Rocky.
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari bahaya penyakit akibat gigitan kutu. Berikut beberapa tips yang direkomendasikan oleh U.S. Department of Agriculture:
- Mandi atau bilas dalam waktu dua jam setelah beraktivitas di luar ruangan seperti berkemah, mendaki, atau berkebun.
- Periksa seluruh tubuh, terutama area tersembunyi seperti ketiak, lipatan paha, belakang lutut, dan kulit kepala. Gunakan cermin untuk memeriksa bagian belakang tubuh.
- Kenakan pakaian tertutup, seperti celana panjang, kaus lengan panjang, dan sepatu tertutup saat berada di area berumput atau berhutan.
- Gunakan obat anti serangga (repellent) yang mengandung DEET atau bahan aktif lain yang disarankan.
- Setelah aktivitas luar ruangan, segera cuci pakaian dengan air panas untuk membunuh kutu yang mungkin menempel.
Jika menemukan kutu menempel di kulit, segera lakukan langkah berikut:
- Gunakan pinset atau alat pencabut kutu, pegang kutu sedekat mungkin dengan permukaan kulit.
- Tarik perlahan dan lurus ke atas, jangan dipelintir atau ditekan.
- Hindari menggunakan minyak, api, atau alkohol saat melepaskan kutu karena bisa menyebabkan kutu mengeluarkan lebih banyak patogen.
- Setelah kutu terlepas, bersihkan area gigitan dengan sabun dan air atau alkohol gosok.
- Amati gejala lanjutan seperti ruam, demam, nyeri sendi, atau kelelahan. Jika gejala muncul, segera konsultasikan ke dokter.
Salah satu tanda awal dari penyakit Lyme adalah munculnya ruam berbentuk target (bullseye rash) yang biasanya muncul dalam waktu seminggu setelah gigitan. Gejala lain bisa meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot atau sendi.
Meski kecil dan nyaris tak terlihat, kutu menyimpan potensi bahaya besar bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada saat beraktivitas di alam terbuka. Lakukan pencegahan sedini mungkin, dan segera bertindak jika menemukan kutu menempel pada tubuh.
Ingat, gigitan kecil bisa membawa risiko besar. Lindungi diri Anda dan keluarga!