Mitos dan Fakta Makan Cabai antara Pedas, Sehat, dan Salah Kaprah
- https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1199-bahaya-too-multiple-konssumption-food-pedas
2. Lidah Bisa Rusak Akibat Makan Cabai, Salah Besar!
“Jangan kebanyakan cabai, nanti lidah bisa rusak!” Pernah dengar kalimat itu dari orang tua atau teman? Sayangnya, ini hanya mitos.
Capsaicin memang menimbulkan rasa panas seperti terbakar. Namun sebenarnya, ia tidak membakar jaringan lidah secara harfiah. Sensasi pedas adalah ilusi panas yang dihasilkan saat capsaicin mengikat reseptor nyeri TRPV1 di mulut dan lidah.
Reseptor itu memang mengirim sinyal ‘bahaya’ ke otak, tapi tidak menyebabkan kerusakan permanen. Setelah beberapa saat, sistem saraf akan kembali normal, dan lidah pun baik-baik saja. Anda mungkin hanya butuh waktu untuk menenangkan lidah yang sedang “demo”.
3. Cabai Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Fakta yang Perlu Dicermati
Siapa yang tak ingin makan enak sambil tetap langsing? Di sinilah muncul anggapan bahwa makan cabai bisa membantu menurunkan berat badan dan kabar baiknya, ini bukan mitos sepenuhnya.
Menurut jurnal Appetite (2010), capsaicin memiliki potensi meningkatkan laju metabolisme tubuh dan menekan nafsu makan dalam jangka pendek. Artinya, mengonsumsi cabai bisa membantu membakar sedikit lebih banyak kalori, dan membuat anda merasa kenyang lebih lama.