Kuliner Babi Guling Yang Menjadi Khas Bali

Kuliner, VIVA Bali – 

 

 

Be Guling, Makanan Tradisional Khas Bali

Artikel dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, dan NTT menjelaskan bahwa babi guling (be guling) merupakan makanan tradisional Bali yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia sejak 2011. Awalnya, hidangan ini disajikan dalam upacara adat dan keagamaan, namun kini mudah ditemukan di berbagai rumah makan dan hotel di Bali. Proses pembuatannya melibatkan pengisian perut babi dengan bumbu khas Bali yang disebut base genep, kemudian dipanggang hingga matang .

 

Be Guling Boga, Ceraken Kebudayaan Bali

Situs Ceraken Kebudayaan Bali menyebutkan bahwa babi guling adalah masakan khas Bali yang dibuat dari seekor babi utuh yang dipanggang di atas bara api. Nama "babi guling" berasal dari proses memasaknya yang diguling-gulingkan di atas api. Sejarahnya terkait dengan upacara keagamaan Hindu di Bali, seperti yang tercantum dalam Lontar Sundarigama.

 

Ihwal Tradisi Mebat, Sesangi, dan Ribuan Babi yang Mati di Bali

Artikel dari Pemerintah Kota Denpasar membahas peran babi guling dalam tradisi masyarakat Hindu Bali, seperti sebagai pelengkap banten otonan dan sebagai bentuk pembayaran kaul (sesangi). Babi guling memiliki makna spiritual dan sosial dalam budaya Bali.

 

Produk Wisata Guling Samsam Merekak

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkenalkan Guling Samsam Merekak, produk kuliner dari Desa Wisata Penarungan, Kabupaten Badung. Hidangan ini menggunakan bagian samsam (perpaduan daging, lemak, dan kulit babi) yang dipanggang dengan bumbu Bali dan daun singkong, kemudian dikemas dan dipasarkan secara nasional.

 

Warung Babi Guling Jik Dewa

Situs Visit North Bali dari Pemerintah Kabupaten Buleleng merekomendasikan Warung Babi Guling Jik Dewa sebagai tempat menikmati babi guling otentik di Buleleng. Hidangan disajikan dengan base genep dan sambal pedas khas Bali.