Nyala-Nyala Api Tradisi Ter-Teran di Jasri

Membara, menyala, dalam budaya
Sumber :
  • https://desawisatajasri.com/images/slider/perang-api-ter-teran-desa-wisata-jasri-karangasem-bali-01.jpg

Tradisi, VIVA Bali –Malam itu, udara di Desa Jasri, Karangasem, terasa berbeda. Ribuan orang berdesakan di jalan utama desa, sebagian membawa obor, sebagian lagi hanya menanti dengan penuh rasa ingin tahu. Dentuman gamelan mulai terdengar, semakin lama semakin cepat, seolah memberi aba-aba bahwa sebuah peristiwa sakral akan segera dimulai. Lalu tiba-tiba, kobaran api melesat ke udara. Satu obor dilempar, lalu dibalas dengan lemparan obor lainnya. Inilah momen yang ditunggu: Tradisi Ter-teran, atau yang lebih dikenal sebagai perang api.

Yang Unik dari Tradisi Perang Timbung di Lombok Tengah

 

Sekilas, tradisi ini tampak menegangkan. Puluhan warga saling melempar obor menyala, membuat percikan api menari di udara malam. Namun, berbeda dengan namanya, Ter-teran bukanlah perang dalam arti permusuhan. Ia adalah ritual purifikasi, sebuah tradisi turun-temurun yang memiliki nilai sejarah kuat sekaligus makna religius.

Mengungkap Makna Tari Inai dalam Tradisi Pernikahan Melayu

 

Jejak Sejarah dari Perlawanan

Perjalanan Menjadi Sikerei, Penjaga Tradisi Adat Suku Mentawai

 

Menurut catatan dalam jurnal yang disusun Yuliantari pada 2019,  tradisi Ter-teran memiliki akar sejarah sejak abad ke-19, ketika rakyat Karangasem harus menghadapi ancaman serangan dari kerajaan tetangga. Api, kala itu, menjadi senjata sekaligus simbol perlawanan. Dari situlah masyarakat Jasri kemudian mengabadikan kisah keberanian leluhur dalam bentuk ritual yang terus digelar setiap tahun.

Halaman Selanjutnya
img_title