Nyala-Nyala Api Tradisi Ter-Teran di Jasri
- https://desawisatajasri.com/images/slider/perang-api-ter-teran-desa-wisata-jasri-karangasem-bali-01.jpg
Seorang tetua adat di Jasri pernah menuturkan, api yang dilempar bukanlah tanda kebencian. Sebaliknya, ia adalah lambang bahwa manusia harus berani melawan kegelapan dalam dirinya sendiri. Warga desa yang ikut dalam Ter-teran pun tidak merasa marah jika terkena percikan api. Semua itu diterima dengan lapang dada, karena mereka meyakini setiap percikan membawa makna pembersihan.
Pendidikan dari Tradisi
Lebih dari sekadar ritual, Ter-teran juga menjadi sumber belajar sejarah bagi generasi muda. Dalam jurnal yang sama, disebutkan bahwa tradisi ini telah diintegrasikan sebagai bahan ajar muatan lokal di sekolah-sekolah Karangasem. Guru-guru sejarah sering mengajak muridnya berdiskusi tentang bagaimana tradisi itu lahir dari kisah perjuangan rakyat.
Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya mempelajari sejarah dari buku, tetapi juga dari pengalaman budaya yang mereka saksikan sendiri. Mereka belajar tentang nilai kebersamaan, solidaritas, dan keberanian yang diwariskan leluhur. Beberapa pendidik menekankan bahwa tradisi seperti Ter-teran adalah bentuk nyata dari pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.