Rahasia Tenun Bali yang Hanya Dibuat oleh Perempuan Tertentu

Proses tenun cagcag dengan alat sederhana
Sumber :
  • https://theyakmag.com/wp-content/uploads/2023/10/HOSHINOYA-02.jpg

Kenapa demikian? Dalam kepercayaan masyarakat Bali, kain bebali merupakan media spiritual yang harus dijaga kesuciannya. Oleh karena itu, perempuan yang sedang dalam masa menstruasi dianggap tidak suci dan tidak boleh terlibat dalam proses pembuatan kain ini.

6 Suku Adat di Indonesia yang Masih Hidup Tanpa Teknologi Modern

Kain bebali dibuat menggunakan alat tenun tradisional cagcag. Selain fungsi upacara, motif kain ini biasanya memiliki makna filosofis tersendiri yang berhubungan erat dengan konsep keseimbangan alam dan manusia.

3. Tenun Gringsing dan Teknik Rahasia dari Tenganan

Kain Gringsing jadi souvenir istimewa pada KTT G20

Photo :
  • https://indonesia.go.id/assets/upload/headline/2893080F-0E91-4566-9234-5CD86C5B1612_thumb.jpeg
Jineng Bali, Simbol Kemakmuran dan Keharmonisan dalam Arsitektur Tradisional Bali

Tenun Gringsing merupakan satu-satunya kain tenun di Indonesia yang menggunakan teknik ikat ganda (double ikat). Hanya dibuat di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga satu tahun lebih.

Yang membuatnya istimewa, seluruh proses, mulai dari pemintalan benang, pewarnaan dengan bahan alami, hingga penenunan dilakukan secara manual oleh tangan-tangan terampil perempuan desa. Warna yang digunakan berasal dari akar mengkudu (untuk merah) dan daun tarum (untuk biru), tanpa tambahan zat kimia.

Mengulik Makna Sakral di Balik Tradisi Ngurek Bali

Karena prosesnya panjang dan sakral, kain Gringsing tidak bisa dibuat oleh sembarang orang. Biasanya hanya para penenun senior dan yang telah mendapat izin secara adat yang diperbolehkan membuatnya.

Halaman Selanjutnya
img_title