Festival Layang-layang Bali Yang Menyegarkan Mata
- https://travelinspires.org/wp-content/uploads/2019/10/Sanur-Kite-Festival-Bali.jpg
Viva Bali – Festival layang-layang adalah momen yang indah bagi masyarakat Bali untuk berkumpul di pantai atau bermain dengan layang-layang mereka dari sawah bersama teman, keluarga, atau tetangga. Sejak usia dini, anak laki-laki di Bali diajarkan membuat layang-layang dari bambu dan kertas tipis berwarna yang dikenal sebagai “kertas minyak”; ini juga merupakan kegiatan yang sangat disukai ayah dan anak.
Orang dewasa mengganti kertas tersebut dengan kain sutra yang dijahit pada rangka bambu dan menggunakan tali sebagai pengganti benang untuk mengendalikan layang-layang. Untuk layang-layang besar yang berukuran 5m atau lebih (tanpa ekor!), diperlukan sekelompok besar orang untuk mengoperasikannya
Menerbangkan layang-layang di Bali bukan hanya sekadar hobi (yang bisa jadi hobi), tetapi juga merupakan tradisi keagamaan yang sakral untuk berterima kasih kepada Dewa dan memohon panen yang melimpah atau “Angon Langka.” Warna yang umum dipilih adalah hitam, putih, merah, dan kuning, yang melambangkan inkarnasi dewa-dewi Hindu.
Festival layang-layang Bali ini merupakan festival layang-layang internasional tahunan yang diadakan pada bulan Juli di kawasan Padang Galak, Pantai Sanur, Bali. Layang-layang raksasa tradisional (lebar 4 meter dan panjang hampir 10 meter) dibuat dan diterbangkan secara kompetitif oleh tim-tim dari desa-desa (banjar) di Denpasar. Acara ini merupakan festival keagamaan musiman yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan terima kasih kepada para dewa Hindu atas panen yang melimpah.
Kompetisi juga diadakan untuk layang-layang 'Kreasi Baru' yang mungkin mencakup figur tiga dimensi terperinci yang mewakili Dewa Hindu atau layang-layang sponsor. Layang-layang tradisional dan kreasi baru dibuat dari bambu dan kain katun. Tim-tim tersebut terdiri dari sekitar 70 hingga 80 orang, masing-masing tim memiliki grup gamelan, pembawa bendera, dan penerbang sendiri.
Ada beberapa festival layang-layang lainnya yang diselenggarakan selama musim kemarau, saat angin bertiup kencang. Gianyar dan daerah lain di Bali juga merayakan dan mengadakan kompetisi untuk melestarikan tradisi yang menakjubkan ini.
Setidaknya ada tiga jenis layang-layang tradisional Bali yang dapat kita temukan saat ini: