BI Sebut QRIS Jadi Pintu Masuk Transformasi Digital UMKM Indonesia

Ilustrasi penggunaan QRIS untuk pembayaran digital
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/front-view-woman-working-as-travel-agent_44361967.htm

Jakarta, VIVA Bali –Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menyebutkan kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi entry point atau pintu masuk yang strategis dalam mempercepat transformasi digital usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). QRIS membuka akses UMKM ke sistem pembayaran digital, mendorong peningkatan volume transaksi, serta memperluas konektivitas ke layanan keuangan digital, baik di dalam negeri maupun lintas negara.

10 Rahasia Tidur Cepat dan Nyenyak Secara Alami Tanpa Obat

 

Pernyataan ini disampaikan Filianingsih saat membuka talkshow UMKM dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025, di Jakarta. Menurut data BI, hingga semester I-2025 transaksi QRIS telah menembus 6,05 miliar transaksi dengan nilai Rp579 triliun

7 Rekomendasi Makanan Tahan Lama untuk Traveling Jauh, Hemat dan Praktis

 

QRIS Sebagai Gateway Ekonomi Digital UMKM

 

Unik! Pelari dengan Kostum Tari Gandrung Ikuti Bali International Trail Run 2025

Menurut Filianingsih, QRIS telah memudahkan pelaku UMKM mengakses sistem pembayaran non-tunai secara praktis tanpa memerlukan perangkat khusus. Teknologi ini menjadi solusi yang tepat bagi UMKM yang selama ini menghadapi keterbatasan dalam mengadopsi sistem pembayaran digital

 

"QRIS ini bisa menjadi entry point bagi UMKM dalam ekosistem ekonomi keuangan digital," kata Filianingsih, seperti dikutip dari situs resmi Antara News, Kamis, 7 Agustus 2025

 

Di samping itu, adopsi QRIS terbukti meningkatkan volume transaksi dan profitabilitas usaha. Apalagi mengingat generasi muda sebagai konsumen utama kini lebih mengandalkan dompet digital dibandingkan uang tunai

 

Peningkatan Volume Transaksi dan Profitabilitas Terbukti

 

Adopsi QRIS memberikan dampak langsung terhadap peningkatan volume transaksi UMKM. Dengan menyediakan alternatif pembayaran yang lebih praktis dan sesuai dengan kebiasaan konsumen modern, UMKM dapat meningkatkan daya jangkau terhadap target pasar

 

Seperti dikutip dari situs resmi Antara News, Kamis, 7 Agustus 2025, Filianingsih juga menjelaskan,  "Dengan menyediakan alternatif pembayaran, QRIS mendorong kenaikan volume transaksi, baik online maupun offline, dan ini berdampak positif pada pendapatan usaha. Dan ini sudah kita buktikan."

 

Setiap transaksi yang tercatat secara elektronik melalui QRIS juga dapat membantu UMKM membentuk profil keuangannya. Hal ini yang pada akhirnya mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan ke lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank

 

Pencapaian Fantastis QRIS di Semester Pertama 2025

 

Data yang disampaikan BI menunjukkan pencapaian yang sangat impresif dari penggunaan QRIS di Indonesia. Hingga semester I-2025, BI mencatat transaksi QRIS menembus 6,05 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp579 triliun

 

QRIS telah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant yang sebesar 93,16 persen di antaranya merupakan UMKM. Angka ini menunjukkan bahwa QRIS benar-benar telah menjadi tulang punggung sistem pembayaran digital untuk sektor UMKM di Indonesia

 

UMKM Masih Hadapi Tantangan Struktural

 

Meskipun QRIS memberikan kontribusi positif, Filianingsih mengingatkan bahwa UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendorong pemerataan kesejahteraan dan inklusi ekonomi. Namun kontribusi UMKM belum sepenuhnya optimal, dan masih terdapat ruang untuk memaksimalkan perannya

 

UMKM masih menghadapi tantangan struktural, seperti keterbatasan akses pembiayaan, rendahnya digitalisasi, minimnya keterkaitan dengan rantai pasok industri, serta kelembagaan dan legalitas usaha yang belum memadai

 

Banyak UMKM tetap berada pada status informal selama bertahun-tahun, karena keterbatasan modal, sumber daya, dan pemahaman regulasi. Kondisi ini yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan stakeholder terkait

 

Strategi Korporatisasi untuk Penguatan UMKM

 

Untuk menjawab persoalan struktural yang dihadapi UMKM, strategi korporatisasi menjadi pendekatan yang relevan. Strategi ini bertujuan memperkuat kelembagaan, membentuk skala ekonomi, memperluas akses pasar dan pembiayaan, serta meningkatkan daya saing UMKM

 

Bank sentral turut mendukung transformasi UMKM melalui tiga strategi utama, yakni korporatisasi, penguatan kapasitas, dan akses pembiayaan. Termasuk pembentukan klaster unggulan di sektor pangan strategis yang mendukung stabilitas inflasi

 

Alasan BI Aktif Membina UMKM

 

Filianingsih menjawab pertanyaan yang sering muncul mengenai keterlibatan BI dalam pembinaan UMKM. Menurutnya, hal ini berkaitan langsung dengan tiga mandat utama bank sentral

 

Seperti dikutip dari situs resmi Antara News, Kamis, 7 Agustus 2025, Filianingsih juga menjelaskan "Seringkali orang bertanya, kenapa BI ikut-ikutan membina UMKM? Kami mempunyai tiga mandat, yaitu kestabilan moneter, kestabilan makroprudensial, dan kestabilan sistem pembayaran. Kami membina dan mendorong UMKM untuk mendukung pelaksanaan ketiga mandat BI tersebut."

 

KKI 2025 Hadirkan 362 UMKM Binaan BI

 

Pada 7-10 Agustus 2025, BI menggelar Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di JICC, Jakarta, yang menghadirkan beragam produk unggulan dari 362 UMKM binaan BI. UMKM ini telah dikurasi bersama 8 kementerian dan lembaga terkait

 

Selain itu, lebih dari 1.100 UMKM berpartisipasi secara daring melalui platform www.karyakreatifindonesia.co.id. Produk yang ditampilkan mencakup wastra, kriya, kopi, makanan olahan, serta produk berbasis keberlanjutan

Tahun ini, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tema utama KKI 2025, dengan mengusung filosofi lokal KalalaMareda yang berarti kreasi dalam kebersamaan. KKI 2025 menargetkan peningkatan signifikan dalam dampak dan partisipasi, khususnya pada aspek business matching ekspor, pembiayaan UMKM, serta keterlibatan masyarakat luas.