Tumbilotohe Gorontalo, Tradisi Menyalakan Lampu Selama 3 Hari Menjelang Idul Fitri

Tradisi menyalakan api di Gorontalo
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/ByNLwJlBhNI/?igsh=dnhxaHNxN3ZsNndn

Tradisi, VIVA BaliGorontalo memiliki tradisi unik yang selalu ditunggu masyarakat setiap akhir bulan Ramadhan yaitu Tumbilotohe. Tradisi Tumbilotohe secara harfiah berarti menyalakan lampu. Selama tiga malam menjelang Idul Fitri, ribuan lampu botol tradisional dipasang di halaman rumah, jalanan, hingga persawahan, menciptakan lautan cahaya yang memukau dan sarat makna.

Magis dan Megahnya Pertunjukan Singo Ulung Bondowoso

 

Sejarah Tumbilotohe

Sejarah Kelam dan Kontroversi Tradisi Rampog Macan

Tumbilotohe sudah dikenal sejak abad ke-16, tepatnya sekitar tahun 1525. Pada masa itu, lampu-lampu dipasang untuk menerangi jalan menuju masjid, karena listrik belum tersedia. Seiring waktu, tradisi ini meluas, tidak hanya di masjid, tetapi juga menghiasi rumah warga dan jalanan desa. Masyarakat Gorontalo percaya, Tumbilotohe menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, sekaligus penanda datangnya malam Lailatul Qadar yang penuh keberkahan.

 

Atraksi Bambu Gila, Pertunjukan Mistis dari Tanah Maluku

Makna Tumbilotohe

Tumbilotohe bukan sekadar pesta cahaya. Lampu-lampu yang dinyalakan menjadi wujud syukur atas selesainya Ramadhan serta persiapan menyambut Idul Fitri. Tradisi ini juga menumbuhkan nilai gotong royong. Warga dari berbagai usia bahu membahu menghias lingkungan, menciptakan kebersamaan yang hangat. Filosofi pencerahan spiritual begitu terasa, di mana cahaya lampu diyakini sebagai simbol penerang hati menuju fitrah.

Halaman Selanjutnya
img_title