Lombok Barat Serius Tangani Kemiskinan Ekstrem
- Dok. Prokopim Lombok Barat/ VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, atau yang akrab disapa Wabup UNA, kembali menegaskan pentingnya sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Hal tersebut disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Desk Verifikasi Validasi Data Program P3KE yang berlangsung di Ruang Rapat Jayengrana, Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa, 10 Juni 2025.
"Target Presiden sangat jelas, bahwa angka kemiskinan ekstrem harus kita tuntaskan menjadi nol persen dalam satu tahun ke depan," tegas Wabup UNA di hadapan peserta rapat.
Dalam rapat yang dihadiri jajaran lintas OPD tersebut, Wabup UNA menyampaikan bahwa berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemendagri, tingkat kemiskinan ekstrem di Lombok Barat saat ini tercatat berada di angka 1,57 persen.
"Angka 1,57 persen ini bukan hanya sekadar data, tapi realitas yang harus kita selesaikan bersama. Maka saya tekankan lagi, komitmen dan kerja sama lintas sektor sangat dibutuhkan," ujarnya dengan nada serius.
Wabup UNA juga menyoroti pentingnya kualitas data sebagai landasan utama perencanaan kebijakan dan program yang tepat sasaran.
"Kalau data yang kita miliki masih meraba-raba, tidak akurat, maka sulit bagi kita menyusun program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Kita butuh verifikasi yang jelas, by name by address, supaya tidak ada yang tertinggal," tambahnya.
Menurutnya, setiap OPD memiliki peran strategis dalam menyukseskan program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur.
Karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk mengambil langkah nyata secara kolaboratif.
"Harapan saya, jangan hanya hadir di ruangan ini. Tapi turun langsung ke lapangan. Lihat kondisi masyarakat. Intervensi harus langsung dirasakan manfaatnya," tegas Wabup UNA.
Ia menutup arahannya dengan mengajak seluruh elemen pemerintah daerah untuk bekerja dengan semangat gotong royong.
"Kalau kita semua satu suara, satu gerak, saya yakin kita bisa. Lombok Barat harus menjadi contoh dalam menyelesaikan kemiskinan ekstrem secara cepat dan terarah," pungkasnya.