Wujud Harapan Baru, Sinergi Lapas dan Pemprov NTB Menuju Pemasyarakatan Berkeadilan

Gubernur NTB dan Kasi Binadik bahas kesiapan Remisi Umum 2025 di NTB
Sumber :
  • Dok. Lapas lobar/VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali – Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB bersama Lapas Lombok Barat melakukan audiensi dengan Gubernur NTB, H. Lalu Muhammad Iqbal. Pertemuan ini membahas teknis pelaksanaan Remisi Umum dan Remisi Dasawarsa Tahun 2025 bagi narapidana dan anak binaan di seluruh wilayah NTB, Jum'at, 25 Juli 2025.

Langkah Nyata Tekan Kemiskinan, Pemkab Lobar Distribusikan Bantuan Beras

“Remisi adalah simbol kehadiran negara yang menghargai proses perubahan. Negara tidak hanya menghukum, tapi juga membina dan memberi kesempatan kedua,” ujar Kakanwil Kemenkumham NTB, Anak Agung Gde Krisna, dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur NTB.

Gubernur NTB, yang akrab disapa Miq Iqbal, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program remisi yang humanis ini.

Lombok Barat Gagas Transparansi Desa, Menuju Pelopor Desa Informatif 2025

“Kami percaya, pemasyarakatan yang adil bukan hanya menyelamatkan individu, tetapi juga menyelamatkan masa depan masyarakat. Karena itu, Pemprov NTB siap bersinergi untuk menyukseskan agenda nasional ini,” tegas Miq Iqbal.

Kepala Lapas Lombok Barat, M. Fadli, melalui Kepala Seksi Binadik, Guntur Ilman Putra, juga menyatakan komitmennya untuk memastikan seluruh proses administrasi, verifikasi hingga pelaksanaan teknis berjalan dengan tertib dan sesuai aturan.

Papuq Amin Dituntut 9 Tahun, Kuasa Hukum Ajukan Eksepsi Tajam di PN Mataram

“Kami pastikan setiap warga binaan yang layak mendapatkan remisi akan melalui tahapan evaluasi yang objektif dan transparan,” tegas Guntur.

Selain sebagai bagian dari peringatan HUT RI ke-80, remisi ini diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun sistem pemasyarakatan yang lebih progresif, inklusif, dan berkeadilan. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci agar para warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tapi juga mendapatkan harapan baru untuk masa depan.