Menyelami Dunia Teh dan Perbedaan Karakteristiknya
- https://www.istockphoto.com/id/foto/pilihan-teh-berwarna-warni-berbagai-jenis-teh-longgar-dalam-cangkir-kecil-gm1200730108-344051863
Teh Hitam, Oksidasi Penuh, Rasa yang Kuat
Berbeda dengan teh hijau, teh hitam mengalami proses oksidasi penuh. Setelah dipetik, daun teh dibiarkan terpapar udara selama beberapa jam hingga warnanya berubah menjadi cokelat gelap. Proses ini mengembangkan senyawa polifenol baru seperti theaflavin dan thearubigin yang memberikan warna kemerahan dan rasa yang kuat serta malty.
Rasa teh hitam cenderung tebal dan tajam, kadang disertai aroma tanah, kayu, atau buah kering. Warnanya pun lebih gelap, menjurus ke merah tua atau cokelat. Karena kadar kafeinnya lebih tinggi dari teh lainnya, teh hitam kerap dijadikan pilihan pagi hari sebagai pengganti kopi.
Teh hitam juga banyak digunakan sebagai dasar minuman teh campuran seperti chai (India), teh tarik (Malaysia), dan teh susu Inggris. Varietas terkenal antara lain Assam dan Darjeeling dari India, Ceylon dari Sri Lanka, serta Earl Grey yang diberi tambahan aroma buah bergamot (WebMD, 2023).
Teh Putih, Kehalusan dari Pucuk Termuda
Teh putih adalah jenis teh paling lembut dan paling minim proses. Hanya pucuk dan daun termuda dari tanaman teh yang digunakan. Setelah dipetik, daun tersebut dibiarkan layu secara alami dan dikeringkan tanpa dipanaskan atau digulung. Tidak ada oksidasi atau fermentasi, menjadikannya jenis teh paling “murni”.
Teh putih memiliki cita rasa yang sangat ringan, lembut, dan sedikit manis secara alami. Aromanya halus, hampir seperti bunga atau madu, dan warnanya sangat terang, nyaris bening. Karena minim diproses, teh ini mengandung kadar antioksidan tinggi yang dipercaya baik untuk kulit, menjaga tekanan darah, dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan (Medical News Today, 2021).